Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokaatuh

Sunday, October 2, 2016

Pengalaman Sakit Maag

Ada yang pernah merasakan sakit maag? Ya, saya merasakan dan menikmatinya mulai dari SMA. Aktivitas yang padat, tugas yang banyak, membuat saya lebih asyik menyelesaikan segala tugas, dan mengakhirkan makan. Selain itu target nilai yg tak tercapai, proyek eskul yang stagnan, karena saya tipe orang perfeksionis, sehingga sy mudah stress. Dan akhirnya membuat saya harus mengenal penyakit bernama "maag".

Maag, luka di lambung karena lambung tetap menggiling, tapi makanan tidak ada, akhirnya dinding lambung luka dan asam lambung naik. Menyebabkan perut bagian atas perih, mual, nyeri pada ulu hati yang membuat sesak pada dada. Bila maag sudah mendera, makan sakit, tidak makan apa lagi, serba salah, terkadang jalan sampai terbungkuk bungkuk.

Saat SMA dan kuliah, sering sekali bolak balik rumah sakit karena maag. Entah berapa banyak obat yang sudah saya makan. Pola makan saya semakin bertambah buruk saat kuliah semester akhir, ketika mengerjakan tugas akhir. Frekuensi sakit maag jd bertambah.

Saat ini saya sudah menikah, memiliki anak satu bernama Anaya. Tercatat pasca melahirkan saya sudah 2 kali dirawat di rumah sakit karena maag.
Pertama kali dirawat saat anaya berusia 3 bulan. Sedih sekali rasanya, meninggalkan bayi mungil yang masih asi, di Rumah sakit saya hanya bisa menangis. Ahamdulillaah masih bisa memberikan asi dengan cara dipompa. Bersyukur sekali memiliki suami yang sabar, sehingga mau bolak balik mengantar asi dr RS ke rumah.

Kedua, saat anaya berusia 11+ bulan. Mual muntah terus menerus hingga perut kosong dan sakit, mulut pahit, dan yang paling mengerikan adalah nyeri di ulu hati disertai sesak. 3 hari menginap di RS, mual muntah hilang, namun nyeri ulu hati masih hilang timbul. Akhirnya memutuskan untuk rawat jalan.

Biasanya, satu minggu setelah rawat jalan, lambung sy membaik, tapi kali ini mual dan nyeri ulu hati belum kunjung sembuh. 2 bulan masih seperti itu, tiap minggu kambuh, akhirnya saya kembali konsultasi ke dokter spesialis dalam, sy pun di usg abdoment atas untuk memastikan tidak ada penyebab lain, seperti liver, pankreas, empedu. alhamdulillaah hasilnya nyeri ulu hati saya murni karna maag. akhirnya sy pulang dg membawa obat yg sama, propepsa, gastrolan.

Sebulan kemudian, sy merasa nyeri ulu hati saya tidak ada perubahan, akhirnya sy memutuskan konsultasi kembali ke dokter yg berbeda di RS yg berbeda, saya di beri obat pantozol. Alhamdulillaah nyeri ulu hati saya mereda, dokter bilang kalau seminggu makan obat ini tidak ada perubahan, maka akan di endoskopi. alhamdulillaah setelah seminggu nyeri ulu hati saya mereda, dan dokter menyuruh saya untuk meneruskan obat tsb selama sebulan, dg tidak makan pedas, asam, berlemak, dll.

Suatu hari, dalam masa terapi obat, suami mengajak saya ke rumah makan padang. Haha, tentu saja saya tergoda, merasa perut sudah membaik, saya lahap tuh ikan mujair bakar pedas dan nasi berkuah santan. Dan akhirnya jeng jeng, 2 hari kemudian nyeri ulu hati saya kambuh. Dan mulai saat ini saya berkomitment untuk menjaga pola makan saya selama 2 bulan. tidak makan pedas, asam, gorengan, dan makanan makanan susah di cerna, SEDIKITPUN!! hehe Kapok.

Selama 3 bulan merasakan maag yg tak kunjung sembuh, berbagai macam makanan dan herbal sudah saya minum. Propolis, madu, sarikurma, bawang putih, bengkoang, chlorophyll K-Link, gamat emas, dll. Bahkan mencoba terapi rukyah mandiri. hasilnya memang perlu sabar dan disiplin.

Intinya sih, bila frekuensi maag semakin meningkat, berarti luka lambuhnya sudah parah. pola makan dan jenis makananya harus benar-benar di jaga, hindari makanan yg sulit di cerna, jauhi stress. Dari hasil browsing berbagai situs di google, ternyata banyak sekali yang menderita maag seperti saya. Dan banyak sekali yg bisa sembuh total, tapi dengan syarat, minimal 2 bulan, lebih bagus 1 tahun, kita harus makan makanan yg benar-benar lunak dan mudah di cerna, agak kerja lambung tidak berat. Sehingga Luka lambung cepat pulih. Dan ingat bila sudah merasa enakan, jangan coba coba melanggar aturan makanan ya, bersabar dulu sampai sembuh total. Sebenarnya maag membuat hidup kita lebih disiplin lho.

Menjaga pola makan dan jenis makanan (hindari yg sulit dicerna), mengatur pola tidur, jauhi stress, minum supplement herbal, mengamalkan rukyah mandiri, perbanyak istighfar, perbanyak shadaqah dan doa di waktu mustajab. Insya Allaah maag kita akan sembuh, biidznillah. Harus optimis, karena Allaah tidak akan menurunkan penyakit tanpa obatnya. Dan ingat setelah kesulitan ada kemudahan.

Vera Ummu Anaya
Serang, 2 October 2016

No comments:

Post a Comment