Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokaatuh

Friday, August 31, 2012

Akan Tetap Bersemangat Seperti Mentari

Cahaya iman dan ketaqwaan seorang mu'min akan tetap memancar di hati penduduk bumi, walaupun jasadnya telah tiada..

Sebuah kisah,,

Suatu pagi yang cerah, saya online di facebook, kemudian berkenalan dengan seorang akhwat asal Cilegon (dekat dengan tempat tinggal saya). Sebelumnya saya pernah bertemu dengannya di sebuah majlis ta'lim, seorang akhwat yang telah mengenakan hijab dengan sempurna, lengkap dengan cadar, waktu itu kita hanya bersalaman. Di chatting saya menyapanya, dan akhirnya berkenalan dengannya, ternyata usianya baru 15 tahun, namanya Mentari Azizah Rahmah,,, dia bersekolah di Qatar, namun sudah 1 tahun ini berhenti, karena dia menderita kanker indung telur. Kami terus berkenalan, sampai tukeran foto. Melalui chat dia memaparkan cerita sakitnya, saya mendengarkan dan memahaminya dengan hati yang bergetar.. kenapa? karena dia begitu dewasa dan tegar menghadapi penyakitnya, kankernya sudah stadium 4, namun tidak ada berkas kesedihan yang dia tampilkan dari kata-katanya.. justru memuat keikhlasan dan kesabaran yang total pada Allah Subhanahu wata'ala..

Pada saat itu saya hanya terdiam dan mendengarkan, saya terkagum-kagum dengan iyi (nama panggilannya). Saya merasa sakit yang saya derita selama ini belum apa-apa, jadi saya pun harus bisa lebih tegar dan semangat seperti Mentari.

Bertambah hari sakitnya bertambah parah, hingga sahabat sahabatnya membuat sebuah group di FB, untuk memberikan motivasi kepada mentari bahwa banyak orang yang mencintainya.. berikut saya kutip kisah Mentari yang diambil dari group Mentari Lovers (http://www.facebook.com/Mentari.Lovers)


Mentari Azizah Rahmah (https://www.facebook.com/100002089617991), wanita biasa berusia 17th. Rumah orang tuanya di Cilegon, namun sejak usia 6 tahun Mentari pindah ke Qatar mengikuti orangtuanya yang bekerja di sebuah perusahaan disana. Men

genyam pendidikan SD-SMA di sana, di International School. Tidak heran jika bahasa Inggrisnya mengungguli bahasa Indonesianya. Saat ini seharusnya kelas 3 SMA.
Pernah mondok di Hidayatun Najah 2 bln dan sempat belajar di SMPIT Raudhatul Jannah PCI selama 1 tahun. Sering menghadiri majelis ta'lim di Alhanif. Alhamdulillah sudah berhijab sempurna.

Dia wanita yang memiliki semangat thalabul ilmi yang tinggi, setiap ada info majelis ta'lim di Alhanif maka dia akan berusaha datang. Dia juga mengikuti beberapa majelis ta'lim online via Skype. Kajian Barando adalah salah satunya. Saat alhanif pertama kali menyiarkan secara live suatu bedah buku, dia yg saat itu berada di Qatar juga mengikuti via Skype mulai pukul 5 pagi waktu Qatar (selisih waktu 4 jam) dan aktif memberikan pertanyaan.

Diketahui mengidap kanker sejak 3 tahun lalu. Sejak itu beberapa pengobatan dilakukan. Dia lebih memilih berobat di Indonesia aja. Makanya jd sering berada di Indonesia akhir2 ini. Semakin hari, kanker serviks yg dideritanya semakin parah. Sudah menjalar ke hati, bahkan ginjal dan paru2 juga sudah terjangkit. Beberapa bagian tubuhnya sudah bengkak. Kesakitan dirasakan tiap hari, terutama malam.

Kesabaran, ketegaran & tawakalnya dalam menghadapi penyakit yang dideritanya sangat luar biasa. Orang yang pernah mengenalnya akan memberikan penilaian yg sama. Dari kacamata ini, bisa dikatakan dia adalah wanita luar biasa dengan ujian yang luar biasa.

Mengetahui penyakitnya sudah sedemikian parah (stadium 4+), dia memutuskan utk menikah dini. Dengan harapan bisa meringankan sakitnya dan menyempurnakan separuh agamanya.

Seorang ikhwan berjiwa ksatria menikahinya 14 Juli lalu dalam keadaan tidak bisa turun dari tempat tidur. Sebagian temannya tidak mengetahui pernikahan mereka karena tidak dipublikasikan. Hanya mengundang teman2 dekat dan tetangga sekitar. M Najarudin, suaminya itulah yang kemudian menemani hari-harinya dalam bayang-bayang kanker ganas.

Suaminya adalah asli Cilegon, saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa di LIPIA Jakarta. Sebelumnya adalah alumni dari PP Al Irsyad Tengaran. Dia menjadi salah satu imam shalat Tarawih di masjid Imam An Nawawi Yayasan Al-Hanif Ramadhan lalu. Dan sempat menjadi guru bantu di SDIT Alhanif ketika liburan.

Malam Idul Fitri 1433H, saat orang2 merayakan kebahagiaan, Mentari justru harus dilarikan ke RS Krakatau Medika Cilegon. Hingga saat ini. 3 hari lalu pernah dipindahkan ke RS Dharmais Jakarta yg khusus menangani kanker berharap mendapatkan layanan lebih baik. Tapi karena tim medis disana menyatakan tidak sanggup, akhirnya selang 1 hari kemudian dibawa kembali RSKM Cilegon.

Hidup harus dijalani, ujian harus dihadapi.
Ia harus tetap berjuang melawan kanker ganas yang menjangkitinya bersama suami..
Kedua orang tua senantiasa berikhtiar tiada henti.
Hingga Allah menetapkan takdir-Nya berkehendak lain.

Semoga Allah lekas memberi kesembuhan. Aamiin.
Mentari masuk Rumah Sakit Pada Malam idul Fitri namun saya belum bisa jenguk.. karena kondisi saya pada waktu itupun sedang mengalami pengobatan. Sakit saya divonis sudah Staduim 4.. Akhirnya, saya periksa ke dokter bedah di Rumah Sakit tempat iyi di rawat, dokter menyarankan saya agar operasi. Namun saya belum bisa jenguk iyi juga karena tidak tahu kamarnya.

Rencananya hari kamis, tanggal 6 september 2012 saya berazzam untuk menjenguk iyi, sekalian saya masuk RS untuk melakukan operasi..

Namun kehendak Allah Jumat, 31 Agustus 2012, pukul 21.00 iyi di Panggil Allah Subhanahu wata'ala..

Ada kesedihan yang menyelusup dalam..
Sekarang saya hanya bisa mendoakanmu iyyi..

Thursday, August 30, 2012

Berpisah

Apabila kita mendengar kata "perpisahan", yang terbayang dibenak kita adalah kesedihan. Entah benar atau tidak, kalau saya sih seperti itu. Apalagi ketika berpisah dengan orang-orang yang kita cintai.

Ketika selama berteman atau berdekatan kita merasa bahwa mereka biasa-biasa saja, maka pada saat berpisah kita akan merasa, bahwa mereka berharga.

Namun satu hikmah dibalik perpisahan adalah, bahwa segalanya di dunia ini pasti berakhir, kehidupan dunia ini memuat kefanaan.. Maka janganlah terlalu menimbun duniawi, karena suatu saat kita akan berpisah dengannya.

Sebuah pengalaman luarbiasaku adalah aku pernah menjadi bagian dari Toso Production Engineering di PT TMMIN Karawang Plant, bergabung dengan mereka membuat ku merasa "aku sangaat beruntung", segala puji bagi Allah yang telah memberikan aku kesempatan mengenal orang-orang terbaik seperti mereka. Orang-orang yang ikhlas mengajari dan membimbingku selama 8 bulan, mengajariku arti kata "cerdas" dan "bekerja ikhlas", mengajariku "sikap sistematis", mengajariku "indahnya berkomunikasi yang ramah", mengajariku bahwa bekerjapun dapat menjadi ibadah..

Dan akhirnya segala urusanku dengan mereka yang terkait dengan magang dan Tugas Akhir telah selesai.. ada kesedihan yang menyusup dalam hati, bahwa mungkin kedepannya aku akan jarang sekali bertemu dengan mereka. Saat ini aku hanya bisa mendoakan, semoga segala kebaikan yang telah mereka berikan, dibalas oleh Allah Subhanahu wata'ala dengan kebaikan yang lebih baik.. aku belum bisa ngasih kenang-kenangan apa2.. suatu saat insyaAllah...

Terimakasih banyak saya ucapkan untuk Bapak A. Bagus Irawan, Bapak Budy kurniawan, Bapak Januar Arif Rahman, Bapak Danang Nugroho, Bapak Denny Jhon Andri, Bapak Maryanto, Bapak Gatot Widodo..
^_^
saya sangat bersyukur bisa mengenal anda semua..

best regard

Vera A


Tuesday, August 28, 2012

BERUSAHALAH SEMAMPU KITA!!

Assalamu'alaykum warohmatullah wabarokaatuh..

akhirnya ngeblog lagi..
Kali ini saya akan cerita sebuah kisah inspiratif, yang menjadi penyemangat saya ketika mengerjakan Tugas Akhir kemarin. 

Waktu itu, hari-hari menegangkan sebelum sidang, saya merasa down banget, jarang tidur, nafsu makan menurun drastis, lumayan stress pokoknya, sampe jerawat keluar semua. Kenapa? karena teman saya ada yang udah sidang, tapi saya masih berkutat memikirkan background (BAB 1). kenapa masi berkutat dengan Background..?? Sebenarnya ini terkait dengan kejujuran. Mungkin kalau saya memilih jalan untuk tidak jujur, TA saya sudah selesai. Tapi saya ga mau kayak gitu, saya pingin apa yang saya tulis adalah yang saya kerjakan sendiri. Tapi resikonya, bikin background nya lumayan susah, nyambungin huruf dan kata kata supaya apa yang saya lakukan dan tulis layak menjadi TA. Tapi saya yakin Allah akan memberikan ide kepada saya, saya yakin Allah akan menolong hamba-Nya yang berpegang teguh dengan kebenaran. Resiko ini saya terima, dari pada resiko api neraka di akhirat kelak..

Nah pada malam puncak kepusingan. Teman sekostan saya bawa oleh-oleh sebuah cerita dari tetangga sebelah. Cerita yang bikin saya bangkit dan terus berikhtiyar dan berdoa agar TA saya segera selesai.

Begini ceritanya:
 
Ada sekelompok pelajar dan gurunya yang sedang latihan olah raga di sebuah lapangan bola. Sang guru berkata,
"Anak-anak bapak minta kalian berlari mengelilingi lapangan ini SEMAMPU KALIAN!"

Ketika para pelajar akan mulai berlari, datanglah seorang santri. Dia menghampiri guru olah raga dan meminta izin untuk bisa mengikuti lari bersama pelajar. Pak guru menyetujui dan memberi tahu, bahwa dia harus berlari semampu dia.

Latihan berlaripun dimulai, para pelajar dan santri tersebut mulai berlari..

Beberapa menit kemudian, ada pelajar yang telah berhenti, padahal baru 3 putaran. Ada yang 5 putaran sudah terlihat capek dan berhenti, Ada yang mampu sepuluh putaran kemudian berhenti..

Dan pada saat semua pelajar telah menyerah, tinggal seorang santri tersebut yang masih mampu berlari mengelilingi lapangan. dia terus berlari, berlari dan berlari...

Semua pelajar dan guru terpana melihat santri tersebut. banyak pelajar yang berkata "Waaw hebat sekali dia, kok ga capek ya? padahal 10 putaran saja perutku sudah sakit..."

setelah beberapa lama langkah kaki sang santri melemah, namun dia masih berusaha mengelilingi lapangan dengan berjalan.. hingga akhirnya dia pingsan...

Sang guru dan para muridnya, berlari menghampiri sang santri yang sudah terbaring lemah... 
Mereka berusaha menyadarkan sang santri dengan memberi minum, minyak dan lain-lain..

Hingga santri itupun sadar..
Saat itu sang guru olah raga bertanya kepada santri,

"kenapa kamu terus berlari padahal kamu sudah capek dan lemah?"

Santri itu tersenyum dan menjawab..

"Saya ingat ketika memulai latihan, bapak berpesan: berlarilah kamu semampumu. Sayapun bertekad mengikuti perintah bapak, dengan berlari semampu saya. Tadi saya benar-benar telah berlari semampu saya pak"

Mata sang guru berkaca-kaca, dan memeluk santri tersebut. Seraya berkata kepada seluruh muridnya..

"Wahai anak-anakku, terkadang kita berjuang dan berusaha hanya SEMAU KITA, bukan SEMAMPU KITA, apabila hati kita telah merasa bahwa kita lelah, ini sulit, ini tidak mungkin, maka banyak diantara kita yang berhenti dan menyerah!!! Padahal sebetulnya kita mampu untuk menjalaninya lebih dari apa yang kita bayangkan!! Contohlah santri ini, dia telah berlari SEMAMPU DIA, makna MAMPU bagi nya adalah ketika dia benar-benar tidak mampu lagi untuk bergerak, berfikir, melihat dan mendengar. Ambilah hikmah dari pelajaran ini.. BERUSAHALAH SEMAMPU KALIAN UNTUK MEWUJUDKAN SEGALA IMPIAN DAN CITA-CITA KALIAN!!
Jujur, mendengar nya saya merinding,, dan semangat kembali naik menjadi 100%.... full banget. Dan Alhamdulillah 2 hari kemudian, saya mendapatkan ide yang sesuai untuk background TA saya. Seminggu kemudian saya Sidang. Alhamdulillah, Luarbiasanya, setelah sidang diumumkan lulus dengan niali A, revisi saya hanya 2 poin, dan Alhamdulillah revisi saya paling sedikit diantara teman teman yang lain. Saya kira ini bukti kemudahan yang Allah janjikan. 

"Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Bersama kesulitan itu ada kemudahan" (Surah Al insyirah ayat 5 dan 6)

"Hai Orang-orang yang beriman, barangsiapa yang menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya" (Surah Muhammad ayat 7)

Saya berazzam untuk selalu berusaha "SEMAMPU SAYA"... ^_^

tetap semangat kawan! Tetap berusaha, berdoa dan bersabar!


Jakarta, 28 Agustus 2012





Sunday, August 5, 2012

21 tahun

Segala puji hanya bagi Allah, atas kesempatan hidup yang telah diberikan, diiringi dengan nikmat iman dan islam. Segala puji hanya bagi Allah atas setiap pengabulan doa, atas setiap kemudahan, pertolongan dan rezeki yang tak terduga yang selalu Allah limpahkan kepadaku.Segala puji hanya bagi Allah atas kasih sayang-Nya kepadaku, meskipun aku sering berbuat dzolim dan maksiat. Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberiku kesempatan untuk beribadah kepada-Nya hingga mencapai usia 21 tahun. Dan kini Allah masih memberiku nikmat kesehatan dan segala nikmat sehingga masih menghirup udara kehidupan hingga waktu yang hanya Allah yang mengetahuinya.

Allahu Robbi Allahu Robbi, Laa ilaa ha illallah

petualangan menemukan ritme perubahan..
menjauh dari lautan remaja,
menepi di dermaga kedewasaan..
ada bahagia dan juga kesedihan..
bahagia atas nikmat melimpah yang telah Allah beri..
sedih karena waktu hidupku semakin berkurang, sedangkan amalku masih ringan..
duhai diri..
ketahuilah..
kebahagiaan paling hakiki dan paling indah,,, adalah ketika engkau dapat melihat wajah Allah..
Tuhanmu yang Maha Mulia..
Sedang kebahagiaan dunia hanyalah tipuan fana..