Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokaatuh

Tuesday, January 25, 2011

darah seni ada di nadiku..."..

siapa yang ga suka lihat keindahan.. Allah saja menyukai keindahan, semestinya kita juga.. indah itu identik dengan seni.. Alhamdulillah Allah memberikan potensi pada ane untuk berkarya dibidang ini.. "SENI". seni lukis, seni rupa, seni musik, sastra, design busana, dll  suka semuanya deh pokoknya. kakek ane seorang pelukis.. darah seni kayaknya mengalir deras di tubuh ane... hehe ane ketularan kakek nih

TK ane pernah mendapatkan penghargaan peserta terbaik lomba melukis dan foto model tingkat nasional yang diselenggarakan oleh ABRI  kalo ga salah itu tahun 1996

dibidang sastra ane pernah menjuarai lomba mengarang tingkat kecamatan, juara 2 sih.. itu waktu SD

SMP ane pernah mengikuti lomba lukis tingkat kabupaten.. tapi ga juara.. karena cat airnya luber..(sedih bgt waktu itu)

ane juga pernah masuk tim paduan suara SMP.. lumayan lah suara ane ga jelek-jelek banget buat nyanyi.

SMA nilai seni rupa ane selalu berkisar dari 8,5-9.. its great result.. coz dapet nilai segitu susah..

beberapa karya yang pernah ane buat:




Masih banyak lagi sebenarnya, tapi sayang dulu belum punya handphone kamera jadi ga diabadikan..

tetap semangat berkarya ve!!!

Strategi Intelijen Nabi dan Para Shahabat

RASULULLAH shallallahu ’alaihi wasallam adalah seorang pemimpin yang ahli strategi perang. Beliau mengenalkan strategi intelijen sudah 14 abad lalu. Untuk kepentingan intelijen dan kerahasiaan militer, Nabi menyimpan rapat-rapat informasi jumlah pasukan ini bahkan kepada istri tercintanya, Siti Aisyah atau pada shahabat kepercayaannya sendiri, Abu Bakar Ash-Shidiq.
Dalam sejarah Islam juga tercatat nama Hudzaifah Ibnul Yaman sebagai salah satu agen intelijen atau spion andalan Rasulullah dalam menghadapi orang-orang kafir dan munafik yang ingin memerangi Islam dan Muslim. Oleh Rasulullah, Hudzaifah dinilai sebagai orang yang bisa dipercaya, memiliki ingatan yang kuat cerdik dan cerdas dalam mengolah informasi. Hudzaifah juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul yang memudahkannya untuk menjalankan operasi telik sandi.
Salah satu tugas penting yang diemban Hudzaifah adalah pada saat Perang Khandaq (Perang Parit). Ketika itu, Rasulullah menugaskan Hudzaifah untuk memata-matai pasukan kafir Quraisy dari Mekkah yang berkekuatan 10.000 ribu orang, ditambah bantuan kekuatan dari orang-orang Yahudi. Mereka berencana untuk menyerang kota Madinah yang hanya memiliki kekuatan 3.000 orang pasukan perang.
....Rasulullah sudah mengenalkan strategi intelijen 14 abad lalu. Untuk kepentingan intelijen dan kerahasiaan militer, beliau menyimpan rapat-rapat informasi jumlah pasukan ini bahkan kepada istri tercintanya maupun shahabat kepercayaannya….
Saat melakukan pembebasan negeri Mekkah dari suku Quraisy, Nabi Muhammad, ketika itu berencana akan mengerahkan 10.000 pasukan tentara Muslim. Untuk melakukan ‘serangan dadakan’, Rasulullah mengirim intelijennya ke Mekah. Tugasnya adalah mengacaukan informasi pada musuh agar mereka berselisih ihwal benar atau tidaknya pasukan Islam yang berencana melakukan serangan dadakan dengan jumlahnya yang besar.
Esoknya, dalam penyerangan mendadak itu kau kafir Quraisy benar-benar kelabakan. Mereka tak menyangka di pagi hari buta itu, telah datang puluhan ribu orang dari pasukan Islam di kota Mekah. Tanpa persiapan, mereka kemudian menyerah. Rasulullah paham, orang Quraisy tak akan melakukan perlawanan. Sebab di tangannya, Rasulullah telah menguasai informasi kekuatan musuh, situasi yang bakal terjadi, hingga informasi logistik, menyangkut keadaan jalan-jalan yang akan dilalui pasukan Islam dan kondisi mata air. Detil, rapi dan rahasia. Itulah strategi Muhammad dalam menjalankan perang dan intelijen.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai mata-mata, Hudzaifah juga sangat hati-hati dan tidak bersikap yang bisa menimbulkan kecurigaan. Hudzaifah juga sangat kuat memegang teguh kepercayaan yang telah diberikan Rasulullah kepadanya untuk memegang daftar orang-orang munafik. Bahkan ketika shahabat Rasulullah, Umar bin Khattab menanyakan perihal daftar nama itu, Hudzaifah menolak memberikannya.
Untuk mengetahui siapa orang-orang yang masuk daftar orang munafik itu, Umar hanya bisa mengamati jika ada rakyatnya yang meninggal dan Hudzaifah tidak menyolatkannya, maka orang itulah orang munafik itu.
....Seorang shahabat Abdullah bin Unis juga pernah dikirim Rasulullah menyusup ke jantung pasukan musuh....
Seorang shahabat Abdullah bin Unis juga pernah dikirim Rasulullah menyusup ke jantung pasukan musuh. Sasaran utama misi itu adalah Bani Lihyaan dari Kabilah Huzail yang dipimpin oleh panglima mereka, Khalid bin Sofyan Al-Hazaly.
Misi ini dilakukan karena umat Islam mendapatkan kabar bahwa Khalid bin Sofyan Al-Hazaly tengah berupaya mengadakan pemusatan kekuatan pasukan gabungan kaum kafir yang cukup besar di daerah Uranah untuk menyerang Islam. Karena itu, Rasulullah mengirim Abdullah bin Unis untuk melakukan misi pengintaian sekaligus penyelidikan untuk membenarkan kabar berita tersebut.
Shahabat Nabi yang lain, yang ditugaskan melakukan operasi  intelijen adalah Abdullah bin Jahsy Al-Asady. Bulan Jumadil Akhir 1424, Abdullah bin Jahsy Al-Asady, beserta dua belas shahabat dari kalangan muhajirin, diantaranya: Sa’ad bin Abi Waqqash dan ’Utbah bin Ghazwan. Rasulullah memberinya sebuah surat yang boleh dibaca jika perjalanan mereka sudah mencapai dua hari.
Setelah dua hari dalam perjalanan, sang komandan, Abdullah bin Jahsy kemudian membuka isi surat tersebut. Isinya, tak lain adalah sebuah perintah untuk memata-matai musuh: ”Berangkatlah menuju Nikhlah, antara Mekkah dan Tha’if. Intailah keadaan orang orang Quraisy di sana dan laporkan kepada kami keadaan mereka.” Selepas membaca surat itu, Abdullah bin Jahsy dan para rombongan kemudian berujar, ”Kutaati perintah ini!”
....Dalam misi intelijen Rasulullah juga pernah melakukan propaganda untuk memperlemah kekuatan musuhnya....
Dalam misi intelijen Rasulullah juga pernah melakukan propaganda untuk memperlemah kekuatan musuhnya. Dalam kisah, pernah suatu ketika kekuatan musuh gabungan porak-poranda dan bercerai-berai akibat tidak adanya kekompakan diantara mereka akibat propaganda yang dilancarkan Nu’aim bin Mas’ud Al-Ghathafany, mantan musuh yang kemudian bergabung ke pasukan Islam. Nu’aim melakukan psyco war (perang urat syarat) dan propaganda yang membuat kekuatan musuh goyah dan bercerai-berai. [desastian/voa-islam.com]
sumber:

Monday, January 24, 2011

nulis ya nulis! tulis aja!!!

Kalau udah kecebur di dunia tulisan.. whaa ga bakal abis tu ide2.. setiap liat sesuatu, langsung buka buku catatan, nulis deh, kalo ga buka laptop saat itu juga, mesti kudu!! coz setiap ide adalah harta sekejap yang bisa ilang kapan aja kalau belum di ikat..

buku, pensil, pulpen, laptop.. uda jadi alat perang permanen yang harus dibawa2.. itulah modal seorang penulis amatiran kaya ane..

adek ane juga hobinya sama "nulis", udah deh rebutan ide tuh, tapi tetep.. karya berbeda!!

ane suka nulis dari pas belajar nulis dulu, coretan itu ibarat goresan kuas yang enak dilihat, penuh makna dan menyimpan sejuta misteri.. nulis adalah hobi dan baca adalah sebuah keharusan

sangat bersyukur Allah menciptakan huruf A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
dari 26 huruf saja muncul bermilyar2 bahkan lebih tulisan, gagasan, ide, dan pengetahuan..

ane termasuk yang terpesona dengan keajaiban tulisan..

menulis itu seperti berpetualang secara kasat mata, masa bodo mau nyambung apa ga tulisannya, ikuti aja kata hati untuk terus menumpahkan kata-kata...

yang penting tujuan menulisnya jelas... "karena Allah"

intinya sih pengen tetep nulis, menuai berkah dari manfaat tulisan kita bagi orang lain itu adalah sesuatu yang incredible... amazing!!

cita-cita neh, "Pengen jadi Penulis sukses!"
amiin amin.. itu doa yang selalu ku tebarkan ketika ane menuliskan satu hurup.
semakin banyak huruf yang ditulis semakin banyak doa.. insyaallah mudah2an suatu saat terkabul...

“Cinta yang buat LEGA”

Cinta itu emang fitrah, semua orang pun tau. Begitu banyak tulisan, puisi, syair, yang menggambarkan, bahwa cinta memang sulit untuk di deskripsikan dan sulit untuk di definisikan dengan kata-kata. Hakikatnya pengertian cinta itu sudah ada pada hati setiap orang, setiap orang punya persepsi berbeda tentang cinta. Tapi persepsi itu bisa disamakan ketika kita sudah mengenal yang namanya “Islam”, dalam islam, masalah yang satu ini sangat banyak bahasannya, sangat jelas bahwa semua cinta itu sejatinya harus berlandaskan cinta kepada Allah, karena Dia lah yang memiliki cinta, dan Maha Memahami cinta itu seperti apa.
Kisah cinta yang benar sudah ada teladannya pada diri Rasulullah SAW dan para shohabatnya, bagaimana beliau memposisikan rasa cinta di dalam hatinya, sehingga tidak hanya kebahagiaan dunia saja yang di dapat tapi bagaimana cinta itu dapat menyuburkan iman di dalam hati, demi terwujudnya kebahagiaan di akhirat.
Ada satu kisah yang sangat menggugah dan terpatri di dalam hati dan fikiran saya hingga saat ini, sebuah percakapan antara Fathimah Azzahra dan Ali bin Abi tholib, kata Fathimah “wahai Ali, dulu aku pernah menyukai seorang pemuda”, ali terperanjat, tampak diwajahnya sebuah kecemburuan, ali bertanya “siapakah pemuda itu wahai istriku?”, fathimah tersenyum dan menjawab dengan tenang, “Engkaulah pemuda itu”. Betapa sucinya cinta mereka, mereka dapat menyembunyikan rasa cinta itu rapat-rapat, sehingga dalam sebuah riwayat disebutkan, bahkan sampai setan pun tak tau jika mereka saling jatuh cinta. Cinta yang tersembunyi dalam permadani hati, terlindung dari lisan ungkapan, dan ekspresi tak karu-karuan. Itulah cinta murni karena Allah, karena yang mereka usung adalah kepasrahan yang kuat kepada Allah SWT sebagai pengeksekusi ketentuan terbaik. (Saya bertekad untuk bisa seperti itu, yang saya cintai adalah calon suami saya, hehe)
Maka ketika saya mulai menyukai seseorang saya selalu merasa, pantaskah kita mengusung cinta itu, sedangkan cinta kita pada Allah saja masih setengah-setengah, pantaskah kita terlena dan terbuai dengan perasaan, sedangkan masih banyak kewajiban yang belum saya penuhi haknya. Diam lebih baik, dan serahkan rasa itu pada Allah, penuhilah aktivitas hati dengan banyak bertaqorrub kepada Allah, perbanyak mengingat-Nya, dan curahkan cinta kita dengan beribadah kepada-Nya. Biarkan rasa itu tumbuh hanya dalam pelataran doa, mintalah yang terbaik dari Allah.
Allah lah yang lebih pantas menerima curahan cinta kita, betapa banyak nikmat dan karunia yang telah Allah beri, bahkan sampai saat ini kita masih diberikan nafas gratis, tubuh yang sehat, fikiran yang jernih, siapa sebenarnya yang memberikan kita fasilitas panca indera, harta berkecukupan, kalau bukan Allah, pemilik bumi dan langit beserta isinya!  Kita terkadang sering melupakan Allah, sering tidak bersyukur atas hidup kita saat ini, sering mengeluh, sering merasa kurang. Tetapi Allah tidak pernah menghentikan sikap-Nya untuk tetap Mengasihi kita, mencukupi kebutuhan kita selama hidup, padahal kita sering tidak bersyukur, itulah kenapa kita yang mendapat kasih-Nya Allah, belum tentu mendapat Sayang-Nya Allah. Sayangnya Allah diberikan hanya kepada Manusia-manusia bertaqwa dan senatiasa mencintai Allah kapanpun. maukah kita menjadi orang yang kufur nikamat, karena lebih banyak memikirkan manusia dari pada Allah, lebih banyak mencari perhatian manusia dari pada mendekatkan diri kepada Allah? Cintailah Allah, cintailah Allah, karena dengan kita mencintai Allah, maka Allah akan menyuruh malaikat untuk menumbuhkan kecintaan manusia kepada kita. Ketika kita cinta kepada Allah, maka Allah akan memberikan apa saja yang kita mau.  
“mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Robb mereka. Demikian balasan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan’ (QS. Az-Zumar 39:34)
“Adapun Orang-orang beriman sangat cinta kepada Allah”(QS. Al-baqarah:165)
“Barang siapa mendekati Aku sejengkal, Aku akan mendekati dia sehasta, barang siapa mendekati Aku sehasta, Aku dekati dia sedepa, dan barangsiapa dating kepada-Ku dengan berjalan kaki, Aku akan dating kepadanya dengan berlari” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Waah.. cinta pada Allah memang takan menimbulkan kekecewaan, yang ada malah curahan rahmat, perlindungan yang berlimpah Dari Allah. Adakah kebahagiaan yang lebih hakiki dari pada dicintai Allah? Saya rasa gak ada!!
So cintailah dulu Allah dengan sebenar-benarnya cinta, insyaAllah kejutan-kejutan cinta yang lainpun akan datang.. dan ketika suatu saat memang pelabuhan itu telah dekat, bendera yang kita bawa adalah Cinta kepada Allah, sehingga ikhtiyar suci itu (pernikahan) benar-benar murni ibadah.. oooh so sweet.
Bagi yang masih single, jangan terlalu khawatir masalah jodohlah, karena semuanya telah ditentukan Oleh Allah. Belum tentu orang yang kita taksir selama ini adalah jodoh kita.. hwaa mubadzir banget deh, waktu terbuang sia-sia. Kini adalah ajang untuk berjuang memperbaiki diri, karena jodoh kita sebenarnya cerminan dari diri kita sendiri, “Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan sebaliknya”. So jangan terlalu buru-buru melabuhkan cinta. Berusahalah sebaik mungkin dengan memperbaiki diri, agar kita mendapatkan yang baik pula.
Waah, jadi teringat kata-kata seorang penulis kondang, Salim.A.Fillah, kata kata beliau yang  saya dengar ketika mengikuti acara bedah bukunya yang berjudul “Gue never Die” di SMA 2 Cilegon-Banten, sebuah buku yang mengangkat wacana seputar nikah dini, tema yang diusungkan buat para remaja. Kata beliau, dulu beliau adalah orang yang gampang jatuh cinta kalau melihat Akhwat sholihah, tapi rasa cintanya itu memacu dirinya untuk bertekad: “bagaimana caranya supaya saya mendapatkan yang lebih baik dari dia! Tentunya saya harus bisa lebih baik dari akhwat itu, agar mendapatkan akhwat yang lebih baik dari itu” hehe, bagus ya prinsipnya, sebenarnya itu Cuma sekedar memotivasi diri aja, bahwa yang penting tuh adalah bagaimana caranya kita menjadi lebih baik dengan memperbaiki kwalitas diri kita, memperbaiki kwalitas iman kita, agar kita mendapatkan yang baik juga, betul??.. so back to our self, setting your heart and your life, repair your iman and love, to better future.. ohh leganya.. cinta kepada-MU memang buat lega Ya Allah…
VEGATA ASMA
SENIN, 24 januari 2011/19 safar 1432 H
TANJUNG PRIUK
MALEM2,.. 11:13 pm

Sunday, January 23, 2011

Universitas Kehidupan

Diakui memang, tidak sedikit orang yang mengatakan ilmu eksak itu sulit. Belajar matematika, fisika, kimia, ibarat membayangkan hantu menyeramkan. Padahal semua ilmu eksak itu sudah ada referensinya dengan jelas, kita hanya dituntut untuk menghafal, mempelajari, dan memahami. Pertanyaannya adalah kita mau atau tidak untuk berusaha mempelajari?! Itu hanya pilihan.
 Seorang teman saya yang bijak pernah berkata,”mempelajari matematika dan fisika itu mudah, yang sulit adalah mempelajari kehidupan”. Saya cerna kata-kata itu sejenak, ya memang benar,  yang lebih sulit adalah mempelajari kehidupan. Mempelajari untuk apa kita hidup? Apa tujuannya? apa strateginya? Apa saja yang perlu diperhatikan dalam hidup? Disini saya akan mencoba menguraikan betapa pentingnya sebuah pembelajaran hidup, kalau berhubungan dengan pembelajaran hidup sudah semestinya kita daftar dulu di lembaga ilmu yang namanya “universitas kehidupan”.
Universitas kehidupan mempunyai area seluas bumi dan langit, mempunyai guru sebanyak manusia, tumbuhan dan binatang yang ada di bumi, dan sebanyak planet dan galaksi yang ada dilangit. Kita bisa belajar dimanapun, kapanpun, tanpa batas. Universitas kehidupan membawa kita untuk mengerti apa itu hidup, dan bagaimana seharusnya kita hidup. Universitas kehidupan membuat hati kita lebih peka terhadap social, terhadap alam, dan tentunya membuat kita menjadi baik.
Belajarlah tentang kehidupan dari mereka yang berada dipinggiran kota Jakarta, dari orang-orang kecil, pengamen, anak anak terlantar, pengemis, dll.  yang hidup seadanya tapi tak pernah mengeluh, yang hidup di bawah kolong jembatan, di pinggiran kali, tapi masih tetap tersenyum tanda syukur. Belajarlah dari mereka yang cacat secara fisik, tapi kuat secara tekad dan effort, untuk tetap menjadi orang yang berguna. Belajarlah dari bangsa yang maju, bagaimana mereka memanfaatkan waktu dan mematuhi aturan. Belajarlah dari alam, bagaimana caranya beradaptasi, bagaimana caranya hidup seimbang, bagaimana caranya menghargai. Kita perlu belajar mensyukuri kehidupan, mensyukuri waktu yang telah kita punya, panca indera yang lengkap, harta yang cukup, makanan yang layak, mensyukuri dengan mempergunakan nikmat yang telah kita punya sebaik mungkin, agar bermanfaat bagi hidup kita dan orang lain.
Negeri ini tidak hanya butuh orang yang kuat secara fisik dan keahlian, tapi juga kuat secara mental spiritual, negeri ini butuh orang-orang “baik” yang tidak hanya memikirkan perut sendiri, tapi juga kebahagiaan saudara-saudara kita sebangsa setanah air. Dan kebaikan itu akan tumbuh jika kita berhasil menuai ilmu di universitas kehidupan, belajar hidup sederhana dari orang kecil, belajar mengatur waktu dari Negara-negara maju, belajar kedisiplinan dari seekor itik, belajar kejujuran dari anak kecil, belajar keramahan dari burung, belajar keteraturan dari planet, belajar berani seperti matahari, dll.
Jangan relakan waktumu sedetikpun untuk melewatkan hikmah hidup dan pembelajaran. Misalnya, anda sedang berada di bus trans jakarta, lihatlah kekanan dan kiri anda, lihat pemandangan diluar sana, pemukiman kumuh, pakaian pakaian lusuh, bayangkan jika anda hidup seperti mereka, untuk mendapatkan uang Rp. 5000,- saja mereka bekerja banting tulang setiap hari dari pagi sampai sore, itupun tak jarang mereka tak dapat uang lebih. Belajarlah dari pemulung sampah, uang yang mereka dapatkan tidak seberapa, walaupun sebenarnya peran mereka sangat penting dan dibutuhkan, coba bayangkan bagaimana jadinya dunia tanpa petugas  sampah. Universitas kehidupan dapat menumbuhkan kepedulian di hati kita, menajamkan mata hati kita untuk lebih simpati dan bekerja secara ikhlas dan jujur.
Perubahan itu tidak bisa terwujud dengan kata-kata tapi dengan aksi, mulailah dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, mulai dari saat ini juga. Mari kita membangun bangsa ini, dimulai dari membangun diri kita sendiri untuk menjadi orang baik. Jika kita dilahirkan dengan berkecukupan rezeki dan kesehatan, syukurilah, pergunakan itu sebaik mungkin, dan patrikan tekad bahwa kita akan membuat sesuatu yang bisa membuat orang bahagia, membuat rakyat kecil bahagia, membuat anak-anak jalanan bahagia karena memperoleh pendidikan yang layak melalui  tangan kita. Jadilah teladan bagi yang lain, karena “satu teladan lebih baik dari seribu nasihat”, kita tebar kebaikan melalui diri kita dengan sebuah teladan. Dan matangkan keteladanan itu dari hikmah-hikmah pembelajaran hidup di UK (Universitas Kehidupan).
Minggu, 23 januari 2011