Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokaatuh

Tuesday, July 26, 2011

nangiss....

hari ini, aku seddiiiihhh... ya Allah Engkau tidak akn membebani hamba-Mu kecuali sesuai dengan kemampuannya..., ya Allah mudahkanlah hamba untuk presentasi besok,,, T_T .... sediih ((nangis... pengen curhat... andai saja ada yang mau denger curhatku dan memberi nasihat penenang jiwa...

Monday, July 25, 2011

Allah membangunkan dengan cara-caranya yang indah...

Assalamu'alaikum.wr.wb..
semalam ba'da sholat isya aku berdoa, memohon kepada Allah agar malam nanti di bangunkan.. Semenjak magang (mungkin karena capek) sering ga bngun malem, hari2 pun banyak yang tanpa tahajud... aku mohon kepada Allah, agar di mudahkan bangun...

seteleh itu aku mengerjakan tugas sebentar dan tidur.. dalam tidurku, aku bermimpi sakit perut, wha ternyata bukan mimpi emang beneran sakit perut. akhirnya tanpa berfikir ngantuk atau males bangun sedikitpun aku lansung bangun dan ke toilet.. setelah itu cuci muka, langsung wudhu..gada ngantuk2 nya deh pokoknya.. kira2 jam berapa ya?? aku tengok jam, ternyata pukul 3.00.. hhee PAS Allah membangunkanku disaat yang pas... Alhamdulillah...

ku hamparkan sajadah.... Alhamdulillah pagi ini masih dapat menikmati momen teristimewa menghadap Allah..
Allahu Akbar.....

Nebeng VS Ngojek???

Assalamu'alaykum.wr.wb

Hari ini aku pulang jam 6, sebenernya sih uda pulang dari jam 4 tapi nunggu temen,, janjinya sih jam 5 keluar dari kantor, akhirnya aku tungguin deh di mushola, sambil mentadabburi surah As-Sajadah.. pukul 5 lewat 10, masih sabar nunggu, setengah 6 masih sabar menunggu sambil ber positif thinking bahwa temen ku masih bimbingan.. jam 6 kurang 15, mulai kurang sabar.. akhirnya aku sms, ga di bales, telpon ga diangkat... ber husnuzhzhon lagi, mungkin emang dia belum selesai bimbingan... tlpon lagi, masih ga diangkat, sampai akhirnya dia sms, ternyata hp nya ketinggalan di tas... ok gpp, dimaafin, tpi kata dia masih lama pulangnya, pulang duluan aja deh ve.. ok akhirnya aku pulang duluan.. knp ga dari siang yah aku pulang.. ya gpp lah pasti ada hikmah...

akhirnya aku pulang dari office sendiri, baru kali ini, pulang sendiri malem2, pas keluar.. ternyata bertepatan dengan operator-operator yang mau pada pulang juga.. duuh laki2 semua, ya Allah jagalah pandanganku, dan lindungilah diriku.. sepanjang perjalanan menuju gerbang aku hanya menunduk.. sebelum sampai di gerbang aku memutuskan untuk mampir ke ATM, ada niat shodaqah yang belum kutunaikan.. sampai di ATM, antriannya panjang... dan Laki-Laki semua,, lagi lagi,,, rasanya ga nyaman, ya sudah kutunda transfernya besok aja.. huuftt..tiba-tiba ada kekhawatiran yang muncul, "ada ojek ga yah???".. wha gawat kalo gada ojek.. pulang nya gimannaaa.. ???

remang-remang ku lihat bapak ojek masih ada.. alhamdulillah... sepanjang perjalanan menuju ojek.. ratusan sepeda motor berseliweran melewatiku, kata temen2 perempuan yang lain sih, kalo berjalan sendiri biasanya banyak yang nawarin nebeng,, coz ga tega kalo malem malem pulang sama ojek, apalagi ongkos ojek terkenal mahal.. tapiii satu pun ga da yang nawarin, ada yang berenti cuma liatin aja kayak yang anehh.. hhuuuh emang aku apaan... akhirnya aku panggil bapak ojek... pak ojeeekkkk....

sepanjang perjalanan aku mikir... hmmm mungkin Allah masih melindungiku untuk di bonceng sama laki2 yang bukan muhrim,, ((kalo bapak ojek kan lain hukum nya itu mah muamalah, jadi sah-sah aja,,, yang penting ga bersentuhn,,, untung ranselku guedee)) komtmen aku dari dulu adalah "ga mau di bonceng sama laki2 yang bukan mahrom aku", dn alhmdulillah masih terjaga sampai sekarang, walaupun pernah 3 kali waktu itu di bonceng sama temen gara2 darurat, pulang robotik jam 11 malem gada angkot, gada ojek, gada ontel.., kalo mau jalan kaki takut bahaya, namanya juga jakarta... daaan cukup 3 kali.. ga lagi-lagi...

sekarang pun begitu, lebih baik ngojek lah dari pada nebeng motor sama yang bukan muhrim... selain aman dari segi syariat, insyaallah shodaqah buat bapak ojek.. yang  penting jaga agar tidak bersentuhan.. halangin sama tas atau apalah... duduknya kalo bisa duduk samping...  ya Allah jagalah langkahku agar tidak keluar dari syariat dan Ridho-Mu

Saturday, July 23, 2011

lappeeeerrr

Assalamu'alaykum.wr.wb

hari ini, minggu 24 juli 2011..
hari ini aku baru merasakan susahnya cari makan, bukan karena ga da uang, tapi gada yang jual nasi deket-deket sini.. karena ga kuat jalan ke depan, akhirnya hanya memakan 2 potong brownis yang seribuan, lumayan ganjel perut. walaupun sebenarnya perut masih manggil manggil minta makan.. sabar yaa.. tunggu sampai sore kita kedepan cari makan.. ga tega sama perutku.. kuatkan Ya Allah...

Thursday, July 21, 2011

Rahasia Zuhud

Sepulang dari kantor, perut laper.. akhirnya mampir dulu ke Blok L.. tempat di Perumnas Bumi teluk jambe yang  paling banyak dan lengkap jajanannya. Ana bersama seorang teman ana bernama Roro, sepakat untuk menikmati bakso iga.. beginilah hidup anak kost,,, sampainya di depot bakso, kami duduk dan memesan makanan, sambil menunggu bakso dihidangkan aku melihat2 poster2 di dinding, wah subhanallah catatannya bagus2,, tertujulah mata ana pada sebuah catatan yang menggetarkan..


Al-Hasan Al-Bashri ditanya: “Apa rahasia zuhud Anda di dunia?..”
Dia menjawab; “ada empat perkara,
aku yakin, bahwa rezekiku tidak akan diambil oleh orang lain, sehingga hatiku merasa tenang.
aku yakin, bahwa amalku tidak akan dapat digantikan dan ditebus oleh orang lain, maka akupun sibuk memperbanyak amalku.
aku yakin, bahwa sesungguhnya Alloh SWT pasti mengawasi segala perbuatanku, maka aku pun malu bila Dia melihatku bermaksiat.
aku yakin, bahwa sesungguhnya kematian itu pasti selalu mengintaiku, maka akupun mempersiapkan segala bekal untuk menghadapinya.

 Ya Allah tetapkan langkahku dalam agama-Mu
agar dunia terasa ringan dan tak ada apa-apanya dihadapan ku..
agar hatiku dapat seutuhnya mencintai-Mu...
selamanya.. selamanya hingga akhir hayatku..
amiin

Wednesday, July 20, 2011

Bila Suatu Saat aku jatuh cinta

Allahu robbi aku minta izin bila suatu saat aku jatuh cinta..
Jangan biarkan cnita untuk-Mu berkurang
Hingga membuatku lalai akan adanya Engkau

Allahu Robbi...
aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-MU tetap utuh

Allahu  Robbi..
Izinkanlah biala suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkanlah untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu..
dan membuatku semakin mengagumi-Mu..

Allahu Robbi..
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Berilah Kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-MU

Allahu Robbi..
Pintaku terakhir adalah
Seandainya aku jatuh hati...
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dari ku
Anugrahkanlah aku cinta-Mu
Cinta yang pernah pupus oleh waktu

Aku Wanita Paling Bahagia

Aku Seorang Wanita
Aku adalah seorang wanita. Walau dalam sebagian bisikan benakku rasakan kecewa, namun keseluruhan jiwaku tetap mantap tersenyum. Aku sadar, kekecewaan itu hanyalah setan berbisik. Betapa setan akan selalu berusaha menyesatkanku, selama hayatku. Aku pun teringat masa-masa itu, jauh di masa dahulu, dimana seorang wanita tiada punya martabat. Dimana seorang ayah tega membunuh darah dagingnya, karena ia terlahir sebagai wanita. Betapa mereka murung durjana, saat kabar terdengar terlahir wanita.
“Dan apabila seorang diantara mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajah mereka pun menghitam dan ia sangatlah marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan padanya. Apakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburnya hidup-hidup ke dalam tanah? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (An-Nahl:58-59)
Dan seketika kegerahanku saat bersyariat pun sirna dengan guyuran iman di jiwa. Dan aku pun semakin mengerti, betapa semua di dunia ini hanyalah ujian. Kami wanita, diuji dengan kekalahan fisik, akal dan keterbatasan. Apakah kemudian kami bertambah iman ataukah semakin kufur? Siapa pun, wanita atau lelaki memiliki kadar ujian masing-masing, walau tampak seakan wanita selalu di pihak yang kalah dan lemah.
“Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang telah dikaruniakan Allah (berupa kelebihan) kepada sebagian kalian atas sebagian yang lain. Bagi lelaki ada bagian tertentu atas apa yang mereka usahakan. Dan bagi para wanita, ada bagian atas apa yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunianya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (An-Nisa:32)
Amboi, apabila para wanita tahu, Islam datang dengan begitu memuliakan kaum wanita. Islam peka dan sadar dengan fitrah seorang wanita, hingga menempatkannya pada tempat yang sangat tepat. Bila kesempitan dan keterbatasan selalu terbayang, itu hanyalah dalam benak para wanita yang kering dan gersang akan tetesan iman. Betapa sebenarnyalah, Islam memberikan kesempatan yang sama, nilai yang sama dalam mereguk tetes kebahagiaan, walau kadang dalam rupa, cara dan bentuk yang berlainan. Allah telah berfirman,
“Dan barangsiapa yang mengerjakan amal salih, baik laki-laki atau wanita sedangkan ia orang yang beriman, maka akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.” (An-Nisa:124)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal salih, baik laki-laki atau wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan akan kami beri balasan kepada mereka pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl:97)

Arti Sebuah Kebahagiaan
Apakah arti kebahagian bagiku? Dan apa pula menurut benakmu? Kepuasan atas ambisi dan berbagai keinginan serta kesenangankah? Atau ada rumus dan perhitungan tertentu? Sekali-kali bukan itu, karena kami wanita beriman yang mendengar sabda Sang Nabi r, dari Abu Hurairah yang artinya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia itu adalah penjara bagi orang beriman, dan surga bagi orang kafir.” (H.R. Muslim)
Dengan demikian kami memandang segala sesuatu bukan dengan dunia, melainkan mata akhirat. Walau bukan berarti kami tak ingin bahagia di dunia. Dan kebahagiaan bagi hamba yang beriman itu berbeda ucapan dalam berpuluh anak sungai yang bermuara satu.
Bagi seorang Abdullah Ar-Rumi, “Kebahagiaan itu terletak pada pengenalan terhadap hakikat ibadah.”
Sementara Ibnu Taimiyah menjelaskan, bahwa kebahagiaan itu tidak lain adalah tingkat pengenalan sesorang terhadap nilai dan hakikat ibadah. Orang yang berbahagia adalah orang yang paling menghamba, alias paling tekun menjalani kehidupannya sebagai hamba Allah. Seberapa besar tingkat pengenalannya terhadap ibadah –yang diperolehnya melalui proses belajar dan praktik secara tepat, cermat dan ikhlas-  sebesar itulah tingkat kebahagiaannya.
Namun kebahagian pun bisa bertolak dari sesuatu yang praktis, sebagaimana sabda Sang Nabi r,
أَرْبَعٌ مِنَ  السَّعَادَةِ :  الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالمَرْكَبُ الْهَنِيْءُ وَأَرْبَعٌ مِِنَ الشَّقَاوَةِ:  الْجَارُ السُّوْءُ وَالْمَرْأَةُ السُّوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ
“Ada empat kunci kebahagiaan: istri yang salihah, rumah yang baik (luas meskipun sederhana), tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman. Dan ada empat hal yang bisa membawa kesengsaraan: tetangga yang jahat, istri yang tidak salihah, rumah yang sempit dan kendaraan yang menyusahkan.” (H.R. Ibnu Hiban)
Istri yang salihah, benar, ia dipastikan merupakan sebuah kebahagiaan bagi dirinya maupun orang-orang di sekitarnya. Betapa Sang Nabi r pun pernah bersabda yang artinya,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatan dunia adalah wanita yang salihah.” (H.R. Muslim)
Baiklah, lalu dimanakah harta perhiasan, sawah ladang, emas permata yang membuat kami bahagia? Memang demikianlah naluri kemanusiaan, dimana kebahagiaannya terbungkus dalam sebahagian syahwat (keinginannya). Dalam batas yang tipis ketika syahwat itu menentukan kebahagiaan seseorang, apakah kemudian dalam ridha-Nya atau dalam kemarahan-Nya.
“Dijadikan indah, pada (pandangan) manusia kecintaan kepada keinginannya (syahwat), yaitu: para wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternak dan swah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan si sisi Allahlah tempat kembali yang baik.” (Ali ‘Imran:14)

Langkah Menuju Bahagia
Mustahil kesuksesan dan kebahagian teraih cuma-cuma. Kisah-kisah para nabi penuh perjuangan dan penderitaan, demi kebahagiaan yang hakiki. Bukan sekedar kebahagiaan duniawi. Adalah Dr. Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim, Imam dan Khatib masjid Nabawi telah menulis sebuah buku kecil yang berjudul “Langkah-langkah Menuju Kebahagiaan”. Diantara beberapa hal yang seharusnya ditempuh oleh seorang hamba, yang mendambakan kebahagiaan, di dunia dan di akhirat.
  1. Ikhlas dalam beramal
  2. Selalu Bertawakal
  3. Mencari Rezeki
  4. Baik Sangka Kepada Allah
  5. Berbuat Baik Kepada Orang Tua
  6. Menyambung Persaudaraan
  7. Menjaga Waktu
  8. Menuntut Ilmu
  9. Berdakwah Kepada Allah
  10. Bersabar Atas Segala Musibah
  11. Berdoa
  12. Bersedekah
  13. Banyak Beribadah Sunah
  14. Berakhlak Karimah
  15. Memenuhi Kebutuhan Orang Yang Membutuhkan
  16. Bersyukur
  17. Banyak Memohon Ampun
  18. Banyak Membaca dan Menghafal Qur’an

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Bahagia karena berhijab. Sesungguhnya dalam gerahku saat berhijab ada perlindungan. Betapa aku akan terjaga, karena tubuhku bak mutiara. Semakin mahal mutiara, adalah yang tak pernah tersentuh dan terbayang dalam keruh kotornya benak. Dan kuingin menjadi mutiara yang paling mahal. Walau aku harus sendiri dengan ketentramanku, di dasar samudra luas. Dan aku ingin tersucikan, dari godaan dan fitnah yang merupakan aromaku. Maha Suci Allah dengan firman-Nya,
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang yang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Karena yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”. (Al-Ahzab:53)
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih aku takuti, melainkan fitnah yang diterima lelaki karena wanita.” (H.R. Bukhari)
Bahagia karena harus di rumah. Sebagian kaumku berkata,”Begitu nikmat bebas kupergi, kemana kusuka tiada terlarang.” Amboi, jika mereka tahu. Betapa mereka tatkala mereka berdandan dan kemudian keluar rumah, semakin kusam dan pudar kecantikannya. Aus, dan kemudian usang bagaikan barang bekas yang dicampakkan. Karena kecantikan lahir dan batin itu akan luntur, sebanding dengan semakin seringnya seorang wanita keluar rumah, dan semakin biasanya wajahnya dipandang para lelaki.
“…dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliyah yang dulu. Dan dirikanlah salat, tunaikan zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya…” (Al-Ahzab-33-34)
Bahagia bersuamikan suami yang salih. Wanita yang salihat, di lingkungan yang salih, niscaya ia akan berbahagia dengan izin Allah, karena akan mendapatkan suami yang salih pula.Bukankah aku dan orang tuaku tiada boleh menolak lelaki salih yang datang meminangku? Sang Nabi r telah bersabda yang artinya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

“Jika ada seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang meminang putrimu, maka nikahkanlah. Jika tidak, niscaya akan terjadi kerusakan yang meluas di bumi ini.” (H.R. Tirmidzi)
Dan Allah telah pula melindungiku bila memang aku berusaha salihat, sebagaiman firman-Nya,
Bahagia karena tidak pergaulan yang baik. Betapa Islam telah melindungiku, dari tindakan semena-mena, bila memang suamiku kurang bertanggung jawab. Rasulullah telah bersabda yang artinya,
“Janganlah salah seorang diantara kalian memukuli istrinya seperti layaknya budak, namun ia menggaulinya di akhir malam.” (H.R. Bukhari)
Bahagia dengan harta kepemilikan. Dan tiada seorang pun yang boleh merampasnya dariku, tanpa kerelaan dan ketulusanku.
“Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian sebagian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka makanlah pemberian itu sebagai makanan yang sedap dan baik akibatnya.” (An-Nisa:4)
Bahagia karena dibanggakan. Karena aku adalah seorang guru, guru bagi anak-anakku. Sebagaimana untaian syair, seorang ibu laksana madrasah. Seorang ibu laksana taman yang indah.
Bahagia karena suamiku bahagia. Adalah sebuah nilai tersendiri, dimana kebahagiaan suamiku adalah pintu surgaku.
Tetap bahagia dibalik derita. Saat kelemahan dan godaan penderitaan menggelayut rasa, maka jiwaku pun tetap tersenyum. Ketika angin dan badai menerpa, cahaya imanku tetap bersinar. Dan bila badai itu memang kuanggap ada, kuyakin ia pasti berlalu.
Bahagia dengan bertaubat. Bukankah setiap manusia pasti berbuat salah? Sungguh, air mataku pasti tiada kan cukup, bila Allah tak mengampuni hamba-Nya yang berbuat dosa. Dan pintu taubat masih selalu terbuka, selama hayat dikandung badan. Walau aku kan tetap menangis, khawatir dosaku tiada terampun.
(Disampaikan dalam Daurauh LPI2 Januari 2006/Ai Harkan)