Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokaatuh

Sunday, November 27, 2011

Ibu

hidup ibarat berlayar, kita tidak tahu kapan nahkoda akan menyampaikan kita kepada pulau pengistirahatan sekaligus pulau perpisahan!

Beberapa bulan lalu tersiar kabar bahwa ibu dari teman ku sakit, di opnam di RS. sakit diabetes. Aku bersama teman-teman menjenguknya. wajah ibu itu memang terlihat pucat, tatapannya kosong, raganya kurus sekali.. aku sedih melihatnya, sekaligus ada perasaan syukur yang menyeruak, "bahwa ibuku kini masih sehat wal afiat, baik-baik saja".

Dihari-hari berikutnya informasi tentang sakitnya ibu dari temanku, semakin beredar. Selain diabetes kini ibunya mengidap ginjal. Parahnya satu hari sekali ibunya harus cuci darah. Sedang cuci darah membutuhkan biaya tak sedikit, lebih dari satu juta perhari, belum ditambah biaya obat yang lain. Mendengarnya aku sungguh merasa semakin iba, teman adalah saudara, jika teman sedih, kita pun harus merasakan kesedihannya dan berusaha menghiburnya. Aku tahu kesulitannya kini,..

"Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta mencintai, sayang menyayangi dan bantu membantu diantara sesamanya laksana sebuah jasad. Apabila salah satu bagiannya sakit, yang lain tiada bisa tidur dimalam hari, dan menggigil demam" (Hadist Riwayat Muslim, dari An Nu'mah Ibn Basyir)

Kemarin sabtu (26 November 2011, pukul 4:50 pm) hp ku berdering, ada sms masuk. Ternyata kabar dari salah seorang teman yang menginfokan bahwa ibu dari temanku yang sakit itu telah meninggal dunia. "Innalillahi wainna ilaihi roojiuun".. saat itu aku sedang berada di rumah. pulang mendadak hari sabtu pagi setelah Jumat malam merasakan rindu yang sangat kepada ibuku.. Aku jadi mengerti kenapa malam sabtu kemrin aku begitu ingin sekali pulang.. membaca kabar tersebut badanku terasa bergetar, ibu dari temanku yang aku jenguk beberapa bulan lalu telah tiada, ibu yang usianya sama dengan ibuku. "ya Allah terimalah semua amal kebaikannya didunia.. "

Dua hari kemarin, saat berlibur dirumah, walaupun wajah terlihat berseri-seri, bersenda gurau dengan adikku, tapi sesugguhnya hatiku sangat bersyukur sekali karena pada hari ini dan hingga saat ini aku masih bisa merasakan indahnya memiliki keluarga lengkap, dan masih bisa merasakan kasih sayang seorang ibu.. aku berjanji akan membahagiakan ibuku fiddunya wal akhiroh.. dengan menjadi anak yang sholihah. aku sangat kagum dengan setiap ibu, dan sangat geram jika mendengar ada ibu yang disakiti oleh anaknya!! sebegitu teganya melukai perasaan ibu yang begitu lembut penuh kasih sayang, yang sudah susah payah merawat... hmm semoga Allah memberikan rahmat dahn hidayah-Nya kepada setiap seorang muslim yang masih melawan/menyakiti hati orang tuanya, khususnya ibu saat ini.

hingga waktu perpisahan itu tiba (kembali lagi ke pelataran juang).. "berat rasanya meninggalkanmu ibu, air sudah menggenang di mataku, namun aku tahan supaya tidak tumpah dihadapan ibu...

"ya Allah lindungilah ibuku dan ayahku.. sayangilah mereka seperti mereka menyayangi dan mengasihiku sewaktu aku kecil, berikan mereka hidayah dan taufik-Mu, untuk mengarungi bahtera kehidupan ini dengan tegar"...




(Vegata Asma. Karawang, 28 November 2011, 4:45 am)

Thursday, November 24, 2011

Journal Hari ini...

Bismillah..........

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang tak pernah menzolimi makhluknya sedikitpun, Sang Penguasa Alam semesta raya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Hari ini ada beberapa hikmah hidup yang saya dapatkan, ada yang dihasilkan dari investigasi, ada juga yang didapat karena mengalaminya secara langsung..
check it out:

1.tema: Semangat saya Bangkit lagi!
jujur selama magang ini semangat saya menurun, akibat dari beberapa hal yang bentrok dengan prinsip saya.. alhasil saya jalani dengan sekedarnya. tapi hari ini paradigma itu berubah. Dan semoga akan mengembalikan semangat saya seperti waktu SMA.. Why? penyebabnya adalah: hari ini di kantor tempat saya magang kedatangan karyawan baru, perempuan berwajah oriental, yang baru saja lulus (fresh graduate) dari ITB. awalnya saya menyangka dia non muslim, dan sungguh terkaget2 ketika mendapati dia sedang sholat di mushola....(Alhamdulillah). Moment perkenalanlah yang membuat orang satu kantor kagum. ternyata dia salah satu mahasiswa yang ikut dalam pertukaran mahasiswa ke jepang, 1 tahun dia belajar di negeri sakura itu, bahasa jepang dan inggrisnya lancar.. whaa semuanya tercengang! aku iri melihat semangatnya yang luar biasa, dan optimis nya dalam menghadapi kondisi baru, diraut wajah nya tak tersirat sedikitpun rasa takut.. padahal jauh2 hari dia sudah di training dan di kasih banyak informasi kalau di bagian dia kerja adalah tempat paling menyeramkan dan menegangkan di kantor itu.. ok hikmah nya: dalam usia muda dia sudah mampu memperlihatkan prestasinya yang luar biasa, msuk perguruan tinggi bonafit, ke jepang, dan masuk perusahaan besar internasional lagi. "mungkin itu terlihat sangat duniawi oriented sekali", tenang saya iri bukan dengan perguruan tinggi, jepang, atau perusahaannya. tapi saya iri dengan pencapaiannya, dia sudah mencapai yang dia inginkan pada usia muda. Saya" merasa tersindir habis2an. sampai saat ini saya belum bisa merealisasikan mimpi2 saya. HUAA,, jadi mesti instospeksi besar-besaran nih. setidaknya itu sangat memotivasi saya, untuk tetap fine, fokus, ikhlas, sabar menjalani ini semua.. secara TOTALITAS! demi masa depan yang lebih baik di akhirat dan dunia! ok dia saja bisa! kenapa saya tidak!?

2. tema: Sesuatu yang bagus belum tentu bagus lhoo.. apalgi terkait sistem yang dibuat manusia!
terkait dengan aktivitas saya sekarang, yaitu sedang membuat laporan hasil improvement.. ada masalah dalam hal pencarian data terkait material reject per bulan yang ternyata ga dibuat sama group leadernya. investigasi sana sini ternyata sistem kekeluargaan (sistem ga banget) yang dipakai.. ya Allah ga bertanggung jawab banget sih.. ok sebagus2nya sistem, jangan pernah kita mengaguminya secara berlebih, karena suatu saat akan timbul kekecawaan. yang ideal hanyalah Sistem yang berlandaskan Alquran dan Sunnah..  Proud with ISLAM.

3. tema: Bersykurlah dengan semua nikmat Allah, apapun bentuknya!
Selesai magang pukul 5.00 pm saya menemani teman saya membeli HP ke karawang kota. Alkisah sesampainya di center HP. saya duduk menemani teman saya yang lagi milih-milih hp. ada seorang ibu, kedua kakinya sangat kecil, kaki kanannya bengkok, tangannya pun sama kecil dan bengkok, ibu ini mengalami kecacatan fisik yang lumayan parah, dia berjalan sambil merayap seperti anak kecil yang baru bisa merangkak. dia merangkak mendekati tempat saya duduk. dia berbicara dengan lafalnya kurang jelas terdengar. pakaiannya juga lusuh. "langsung timbul dalam benak saya kalau ibu ini seorang peminta-minta" tanpa pikir panjang, langsung saya ulurkan sebagian uang saya ke ibu itu, dengan memasang wajah iba. "ini bu" kata saya. ibu itu langsung mengibaskan tangannya sambil berkata "enggak".. ternyata oh ternyata dia teriak2 itu mau beli kartu perdana mentari... "Astaghfurullahaladziim, dalam hati aku bener2 nyesel begitu teganya aku berfikir beliau seorang peminta minta".. saya langsung terdiam merasa malu. trus saya perhatikan ibu itu mengeluarkan dompetnya terlihat banyak terdpat lembaran uang di dompetnya, kemudian ibu itu mengeluarkan HP nya yang ternyata lumayan bagus juga.. Ya Allah ampuni hamba yang telah berfikir sekejam itu. selang beberapa menit kemudian aku memberanikan diri meminta maaf pada ibu itu, "bu maafin saya tadi ya bu".. ibu itu menjawab dengan nada yang begitu mengibakan.. "iya gak apa-apa"...... kemudia ibu itu pergi dengan merangkak, ku tatap setiap pergerakannya sampai menghilang di pandangan mata. Hikmah: setiap kita dilahirkan dalam bentuk yang paling baik. kecacatan secara fisik tidak bisa dinilai sebagai kekurangan dan ketidak adilan Allah dalam menciptakan makluknya. fisik yang Allah berikan berarti itu merupakan modal terbaik bagi hidup kita. Syukuri setiap apapun yang Allah beri, terutama soal fisik, cacat tidak membatasi seseorang untuk berkarya, contohnya banyak. Namun banyak kita temukan sekarang begitu banyak peminta-minta yang mengandalkan kecacatannya.,, bukankah itu adalah bentuk dari ketidak bersyukuran?. contohlah si ibu ini, yang menderita cacat parah, namun tetap mau berusaha.pada akhirnya saya mengetahui bahwa pekerjaan ibu itu adalah tukang parkir... subhanallah..

Karawang, 24 november 2011..

Vegata Asma

Wednesday, November 23, 2011

Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian

Dari Amr Bin ‘Auf al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Abu Ubaidah Bin Jarrah radhiyallahu ‘anhu ke Bahrain untuk mengambil jizyah* dari penduduknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerima permintaan damai dari penduduk Bahrain dan beliau mengangkat al-Ala’ Bin al-Hadhrami untuk menjadi ‘amir (pemimpin) di sana.

Ketika Abu Ubaidah datang dari Bahrain dengan membawa harta jizyah itu, para sahabat kaum Anshar mendengar kedatangan Abu Ubaidah ini. Maka merekapun berkumpul untuk menghadiri shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika telah selesai shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung keluar. Namun mereka berusaha merintangi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika melihat mereka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum kemudian berkata, “Saya mengira kalian telah mendengar kedatangan Abu Ubaidah membawa sesuatu dari Bahrain?”
Mereka berkata, “Benar wahai Rasulullah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73)
*) Jizyah: Pembayaran yang harus diserahkan kaum kafir yang berada di bawah kekuasaan dan jaminan keamanan oleh kaum muslimin.
***
Dikutip dari buku Bercanda Bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (edisi terjemahan Dhahikun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wa Tabassumuhu wa Muzahuhu oleh Ridhwanullah ar-Riyadhi) 1426/2005, Penerbit Darul Haq, Jakarta. Dengan perubahan seperlunya oleh www.muslimah.or.id


Rangkuman Bedah Buku Surat-Surat Cinta

Bismillah…
Hobby baca, setiap orang memiliki kadar masing-terhadap hobby yang satu ini, ada orang anti pati terhadap buku, ada pula yang sangat menggilai buku, sampai-sampai orang menjuluki “Si kutu Buku”. Namuun saya yakin baik yang tidak suka maupun yang gila buku, bila sudah di hadapkan dengan sebuah buku yang di dalamnya memuat sebuah kisah  seseorang yang di kagumi, minimal seseorang yang memiliki kelebihan atau pengalaman di bidang yang kita senanggi, pastilah dia akan merelakan waktu untuk membacanya..

sebagai contoh; seorang yang suka dengan ilmu fisika, dia akan sangat bersemangat ketika membaca kisah-kisah seorang Albert Einstein, setelah itu dia akan berusaha mengikuti pola hidup atau cara pandang seorang Einstain dengan harapan kelak ia kan bisa seperti sorang Einstein.

Mungkin dengan alasan diatas, Al-ustad Fariq gasim ‘Anuz mengarang menulis menulis sebuah buku “Surat-surat Cinta” yang berisikan SMS nasihat penyejuk iman yang beliau dapatkan dari teman-teman beliau. Beliau juga menceritakan profile singkat tentang sipemberi nasihat, dengan harapan kita sebagai pembaca dapat menggambil ibroh atau manfaat yang terkandung di dalamnya.
Na’am..

Pada Awal Bab, penulis menuliskan Nasihat yang di sampaikan oleh temannya yaitu Abu Arafat, salah satu nasihatnya yaitu hendaklah kita semua senantiasa menyambung tali silaturohmi kepada keluarga kita sekalipun keluarga kita sudah memiliki keluarga masing-masing, terutama bagi seorang laki-laki hendaknya senantiasa berkunjung kepada keluarga atau saudara perempuannya, karena boleh jadi saudara perempuanya mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh suaminya, dengan senantiasa menjaga silaturohmi di harapkan kekerasan yang menimpa saudari kita bisa di elakkan. Hal ini sudah beliau (abu Arafat) rasakan betul manfaatnya.
Nasihat kedua oleh abu Arafat ialah;

 “hendaknya kita senantiasa memudahkan urusan orang lain, niscaya Allah akan memudahkan urusan kita”.

Kemudian Abu Arafat menceritakan kisah kaka beradik yang tinggal di kota mekah, suatu saat kaka beradik itu pergi ke kota Riyadh. Ketika berda di Riyadh, sang kaka menyuruh adiknya untuk menukarkan uang 500 Real, sang adik menolak dengan alasan “Mana ada di Zaman sekarang ini ada orang yang mau menukar uang pecahan dengan uang sebesar itu, kalaulah ada itu kita harus membeli sesuatu terlebih dahulu”, namun tetap sang kaka meminta adiknya menukarkan uang tersebut.

Sang adikpun pergi menukarkan uang tersebut, lama sekali ia tidak kembali. Setelah kembali ternyata ia tidak berhasil menukarkan uang 500 Real tersebut.

Akhirnya sang kaka lah yang pergi menukarkan uang tersebut, tidak jauh dari tempat adiknya dan abu Arafat menunggu, Subhanallah baru menemui satu orang, sang kaka di sapa dengan lembut dan ia juga mau menukarkan uang 500 Real dengan uang ratusan dan puluhan real.

Sang kaka merenung atas kemudahan yang ia dapatkan dan kesusahan yang di dapatkan adiknya. Kemudian ia bertanya kepada adiknya,
“kalau di tokomu ada orang hendak menukarkan uang, apakah engkau layani”. Tanya sang kaka
“Tidak..!! karena aku juga butuh uang pecahan untuk kembalian”. Jawab adiknya
Maka sangkaka memberikan nasihat kepada adiknya tersebut.

“Barang siapa memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusannya, dan akan menolongnya”
*semoga kita bisa mengambil manfaatnya*

Kemudian, Ustadz gasim dalam bedah bukunya menceritakan besarnya rasa kepedulian dan amar ma’ruf nahi mungkar yang tumbuh di kalangan masyarakat arab. Metode yang mereka lakukanpun sangat unik dan hasilnya sangat luarbiasa.. banyak orang non muslim terutama dari Filipina yang mendapatkan Cahaya hidayah dari cara atau metode da’wah mereka.

Mereka (masyarakat arab) tidak segan membeli buku, VCD, Majalah dgn berbagai bahasa, indonesia, Arab, English, Filipin dll ketika di Tanya “buat apa itu semua”, mereka menjawab “Untuk hadiah”.
Pernah di dapati oleh Ustadz Gasim, suatu ketika ada seseorang mengendarai mobil sembari menyalakan music dengan kerasnya, ketika sampai di persimpangan lampu merah, pas kebetulan mobil yang di tumpangi oleh ustadz Gasim berhanti di sampingnya, mendengar music dengan kerasnya teman Ustadz gasim akhirnya membuka kaca mobil kemudian menyapa dengan lembutnya menanyakan kabar, kemudian menanyakan “apakah anda seorang muslim?”. Setelah mengetahui kalau dia adalah seorang muslim, maka di ambilnya VCD/MP3 Murotal dan berikanlah VCD tersebut dan berkata “ Saya ada hadia buat anda, semoga bermanfaat”. Kalau di cermati, sebanarnya maksud memberikan VCD tersebut merupakan teguran kepada pengendara mobil tersebut atas apa yang ia lakukan (menyalakan music), namun yang menarik adalah METODE yang di gunakannya, sangat LEBUT, SOPAN, dan SANTUN. Cara seperti ini ternyata sangat efektif.

Pengalaman yang lain pun di ceritakan oleh penulis, pernah suatu ketika beliau singgah di sebuah rumah makan bersama teman beliau, di dapatinya pelayan restoran tersebut adalah seorang tenaga kerja asal Negara asing, ketika sedang melayani, ditanyalah orang tersebut oleh teman si penulis, “anda berasal dari mana”.
“Filipina” jawab singkat pelayan tersebut, karena memang dia tidak lancar berbahasa Arab.
“Apakah anda Muslim”. Tanya teman ustadz gasim
“Tidak”. Jawab pelayan tersebut.
Setelah pelayan tersebut masuk kedalam, teman ustadz Gasim bergegas mengambil buku dan majalah islam berbahasa Filipina, kemudia menemui Manager Restoran tersebut, meminta izin untuk memberikan hadiah berupa buku dan majalah tersebut serta memberikan kartu namanya, Alhamdulillah pemilik/manager restoran tersebut mengizinkannya.
Ternyata setelah beberapa hari, dengan izin Allah Azzawajalla, pelayan dari Filipina tersebut menelfon teman ustdz gasim, ternyata dia berserta dua temannya tertarik dengan Islam dan ingin lebih tau tentang islam, akhirnya di pertemukanlah tiga orang dari Filipina tersebut dengan teman ustad Gasim di Islamic Center yang kebetulan Asli Filipina, dan Alhamdulillah dengan izin Allah ketiga pelayan restoran itu mendapatkan Hidayah Islam melalui teman ustadz gasim.

“Demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui perantara kamu maka (ganjarannya) lebih baik bagi kalian daripada kalian mendapatkan seekor onta merah“  (HR.Muslim).
*Onta merah adalah harta benda yang paling tinggi nilainya pada saat itu.
*Terkadang hal yang kecil sering kali kita remehkan dan kita selalu menginginkan yang instant, padahal da’wah tidaklah seperti itu, Da’wah memerlukan KESABARAN.. karena semuanya membutuhkan proses*

Kemudian Al Ustadz Gasim pada Bab selajutnya menulis kisah tentang seorang anak yang mungkin kita sudah mengenalnya lewat buku karya Ustadz gasim juga yang berjudul DAI CILIK, ya.. dia adalah Abdullah Al Farraj, seorang bocah berumur 14 tahun namun Subhanallah Allah memberikan banyak keistimewaan pada Abdullah, dia rajin Saum sunnah, sholat malam, dan aktif dalam lembaga da’wah di Jeddah. Bila kita melihat di sekitar kita, anak seusia dia sedang asik bermain dan jauh dari kegiatan Da’wah. Allah memberikan kelebihan kepada Abdullah tidak sertamerta turun dari langit sampai ke Abdullah, namun Allah memberikan kelebihan kelebihan kepda Abdullah memalui KEDUA ORANG TUANYA yang sholeh. Pada saat pertama kali Abdullah di titipkan pada lembaga Da’wah oleh ibunya, ia meminta kepada Ustadz Gasim untuk mendidiknya,
“ Saya minta tolong, berilah kegiatan apasaja yang bermanfaat, saya ingin dia kelak bermanfaat untuk Agamanya”
Subhanallah, itulah ungkapan yang mungkin cocok melihat kemuliaan ibunda Abdullah, pantaslah bila islam meletakkan kaum hawa sebagai tiang Negara, bukan karena kekuatan fisiknya, kecantikannya, hartanya, namun karena peran pentingnya dalam membentuk generasi-generasi Robbany yang cerdas, bermatabat, dan bertanggung jawab. salah satu yang diupayakan oleh kedua orang tua Abdullah yaitu menumbuhkan rasa empati kepada orang lain, salah satu trik/metode yang digunakan (mungkin bisa kita tiru kelak) yaitu menaruh KOTAK AMAL dirumahnya. Ketika di Tanya “untuk apa kotak ini?” mereka menjawab; “ini untuk keluarga kami yang nantinya akan kami berikan kepada yang berhak baik perorangan atau yayasan, setiap dari keluarga kami diwajibkan menyisihkan uang untuk dimasukkan di dalam kotak tersebut, kami berharap akan tumbuh pada jiwa-jiwa anak kami rasa empati terhadap orang lain”. ^_^ Subhanallah…
Dan terbukti….
Pernah suatu ketika saat ustadz gasim anuz berangkat umroh pada bulan romadhon dan kebetulan ia bertemu dengan Abdullah di masjidil Haram, selesai mereka sholat tarawih, Abdullah memandang seorang kakek yang sedang melihat orang lain meminum Air Zam-zam, pada saat itu masjid di penuhi jama’ah tarawih dan sulit bagi mereka untuk menembus desakan orang-orang yang sedang meminum Air zam-zam yang jaraknya sekitar 15 meter. Subhanallah Abdullah dengan cekatan menembus kerumunan orang-orang dan kemudian mengambil dua gelas Air Zam-zam yang kemudian ia berikan kepada ustadz gasim dan kake-kake yang berdiri tadi. Inilah bukti empati / rasa kepedulian terhadap orang lain yang di tanamkan pada diri Abdullah al-faraj, sekali lagi ini tidak datang dengan sendirinya, melaikan karena izin Allah melalui tangan-tangan kedua orang tuanya yang shaleh.
Diantara surat-surat cinta (SMS nasihat) yang sering dikirimkan oleh Abdullah kepada teman-temanya dan termasuk ustadz Gasim adalah;
Jika anda menginginkan surga,
konsistenlah dalam hal shalat.
Jika anda menginginkan kekayaan,
rutinlah beristighfar.
Jika anda menginginkan kewibawaan,
rajinlah Shalat malam.
Jika anda menginginkan hikmah,
banyaklah Diam.
Jika anda menginginkan kebahagiaan,
berpegang teguhlah kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
SMS semacam ini ringan, namun tak jarang memberikan manfaat yang besar bila Allah menghendaki. Diceritakan pula oleh Ustadz Gasim, pernah suatu ketika teman beliau (Abdullah Abu Husain) mengantarkan istri beliau kerumah sakit tengah malam, sembari menunggu istrinya ia memanfaatkan waktu luang tersebut untuk mengirimkan pesan-pesan nasihat kepada temannya, salah satu pesan yang ia kirim;
“Bagaimana bila sekarang malaikat maut datang untuk mencabut nyawa anda,
Dalam keadaan apa anda wafat?
Sudahkah anda siap menghadapi kematian yang datang tiba-tiba?”
Setelah salah satu teman Abu Husain menerima pesan tersebut dan membacanya, segera ia forward kepada teman-temannya, salah satu penerima SMS tersebut adalah seorang pemuda yang ia pada malam itu sedang menuju ke rumah seorang wanita untuk melakukan perzinaan (semoga Allah melindungi kita dari segala perbuatan keji), ketika hendak mengetuk pintu rumah wanita tersebut.. Subhanallah, SMS tersebut sampai padanya.. bergetarlah pemuda itu dan kemudian mengurungkan niatnya untuk berzina, pemuda tersebut akhirnya bertaubat dan mengucapkan terimakasih kepada teman Abu Husain dan menceritakan kejadian tadi, dan oleh teman Abu Husain di ceritakan kepda Abu Husai bahwasanya SMS yang ia kirimkan telah menyelamatkan seseorang dari perbuatan Zina.
^_^v… Semoga rangkuman ini bermanfaat khususnya buat ana pribadi..
Salah satu nasihat Al-Ustadz Gasim Anuz;
“Hendaklah dari kita semua memperhatika kesehatan dan Gizi ruhani kita, perbanyaklah Ilmu dan amal.. Janganlah terpedaya dengan nikmat Dunia, sesungguhnya harta yang bermanfaat adalah harta yang TELAH di pergunakan DIJALAN ALLAH, sedangkan harta yang masih ada di tangan kita belumlah tentu bermanfaat, boleh jadi ia digunakan untuk kebaikan boleh jadi pula di pergunakan untuk bermaksiat kepada Allah (Na’uzhubillahi min dhalik)”.

Sunday, November 20, 2011

Insyaallah someday I will.....

Pasti Seneng banget kalau MAHARnya ada hafalan nya juga....... ^^

Ya Allah siapapun dia, dimanapun dia, seperti apapun dia..
Semoga Engkau karuniakanku seorang dia yang teguh keimanannya, yang lembut hatinya, yang tangguh ketaqwaannya.. seorang dia yang dapat menjadi imamku,, di dunia dan akhirat.
yang menerimaku apa adanya.. bukan dari kecantikan atau harta, karena aku tak punya keduanya.
tapi dari hatiku, dari keimananku, dari akhlakku, yang itu pun masih banyak kekurangannya.

Amiin.....

little about "Masa lalu"

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokaatuh.

Ibu guru Sejarah waktu SMA pernah berkata "hidup ibarat mengendarai motor", kaca spion ibarat cermin untuk melihat masa lalu, pandangan didepan ibarat tampilan masa depan yang sedang kita tuju, dan menaiki motor adalah kondisi kita saat ini. Boleh saja melihat masa lalu tapi jangan keseringan karena keseimbangan kita bisa goyah, apa lagi masa lalu kita penuh dengan kesedihan dan kenelangsaan..

jadikanlah masa lalu sebagai pembelajaran, bukan untuk selalu di rasai kepahitannya, selalu di ungkit kesusahannya.Berpaku ke masa lalu sama saja membuat diri kita terkungkung dengan ketidak berkembangan (Stagnan), cengeng!

Banyak orang yang masa lalu nya pahit, kini memiliki kehidupan yang manis.... itu karena kesungguhan dan keyakinan mereka akan masa depan.

Masa lalu tidak akan pernah kembali. sesekali lah kita melihat masa lalu, dan jadikan itu sebagai "trigger".. hidup kita terus bejalan, masa depan yang baik didapat karena kesinambungan proses yang baik pula. masa depan itu bukan hanya sekedar dunia tapi sampai ke akhirat.

saya dulu mempunyai masa lalu yang pahit, salah satunya ketidaksesuaian antara bidang studi yang kini saya jalani dengan cita-cita saya. tapi setelah dijalani ternyata banyak hikmah yang bisa saya ambil. begitu banyak ilmu yang saya dapat, dan saya rasa ini adalah jalan yang Allah berikan untuk menggapai cita-cita saya lebih baik, dalam proses yang menyimpang ini saya mendapatkan begitu banyak ilmu baru dan cara pandang baru, tentang hidup dan masa depan saya.. insyaallah setelah lulus dari program ini, saya akan melanjutkan cita-cita saya.. berbekal ilmu yang saya dapatkan selama 3 tahun di sini.... Insyaallah someday 1 will....

Saturday, November 19, 2011

IMAM SYAFII (150-204)


  1. Kota Kelahiran Dan Nasabnya
Imam Syafii dilahirkan dighaza, palestina, tahun 150 (767 M). ibu beliau membawanya kemakkah ketika berumur 10 tahun. Nama Imam Syafii adalah Abu Abdullah Muhammad Bin Iddris Bin Abbas Bin Utsman Bin Syafii Bin Saib Bin Ubaid Bin Abdul Yazid Bin Hasyim Bin Muthalib Bin Abdi Manaf. Beliau berasal dari banmgsa arab suku Qurays. Ibu Imam Syafii adalah wanita dari Azad bukan dari qurays, beliau bernama Fatimah Binti Abdullah Al Azadiyah.
Imam Syafii hidup dalam kemiskinan sehingga ketika menuntut ilmu beliau terpaksa mengumpulkan potongan-potongan keramik, kulit, pelepah korma dan tulang-tulang unta untuk menulis.
Imam Syafii adalah imam ketiga dari empat imam madzhab menurut urutan kelahirannya. Dia adalah “Nashirul Hadits”, pembela hadits dan “Mujaddid”, pembaharu abad kedua hijriyah. Imam Ahmad berkata, “Diriwayatkan dari Nabi saw bahwa setiap seratus tahun Allah mengutus pada umat ini seseorang yang memperbaharui urusan agama. Terbukti Umar Bin Abdul Aziz pada abad pertama, dan aku berharap Syafii menjadi mujaddid diabad yang lain.
  1. Pertumbuhan Dan Perkembangan Dalam Menuntut Ilmu
Beliau menghafal quran dan berbagai hadits dengan sangat cepat dan juga kaidah bahasa arab. Beliau hidup bersama suku Hudzail sekitar 10 tahun. Sebelumnya imam syafii cenderung terhadap saatra dan syair dan belajar bahasa arab akan tetapi ia setelah itu menekuni fikih. Imam malik terus menuntut ilmu hingga beliau bertemu dengan imam malik dimadinah, tapi sebelumnya beliau membaca kitab muwattha’ dan menghafal sebagiannya. Ketika beliau bertemu dengan Imam Malik, maka Imam Malik berkata, “Sesungguhnya Allah swt telah menaruh cahaya dalam hatimu maka jangan padamkan dengan perbuatan maksiat.
  1. Pekerjaan Imam Syafii
Pekerjaan imam syafii adalah belajar, membaca, menulis dan menghafal serta mempelajari ilmu-ilmu lainnya, sehingga beliau berkata, “Siapa yang belajar alquran maka akan tinggi nilanya. Siapa yang menulis hadits maka akan kuat argumentasinya. Siapa yang mendalami fikih maka akan mulia derajatnya. Siapa yang mendalami bahasa akan halus perangainya. Siapa yang mempelajari ilmu eksakta akan banyak kreativitasnya dan siapa yang tidak menjaga diri maka tidak akan manfaat ilmunya.
  1. Guru-guru Imam Syafii
Imam Syafii berguru kepada Syaikh Muslim Bin Khalid Az Zanji dan beberapa Imam Makkah. Ketika berumur 13 tahun beliau pergi kemadinah belajar kepada Imam Malik. Diantara guru-guru beliau adalah:
1.    Di Makkah; Muslim Bin Khalid Az Zanji, Sufyan Bin Uyainah, Sa’id Bin Salim Al Daddah, Dawud Bin Abdurrahman Al Athar, Dan Abdul Hamid Bin Abdul Aziz Bin Abi Dawud.
2.    Di Madinah; Imam Malik Bin Anas, Ibrahim Bin Saad Al Anshary, Abdul Aziz Bin Muhammad Al Darawardi, Ibrahi Bin Yahya Al Asami, Muhammad Bin Said Bin Abi Fudaik Dan Abdullah Bin Nafi’  Al Shani.
3.    Di Yaman; Muttharrif Bin Mazin, Hisyam Bin Yusuf, Hakim Shan’a, Umar Bin Abi Maslamah Al Auza’i Dan Yahya Hasan.
4.    Di Irak; Muhammad Bin Al Hasan, Waki’ Bin Jarrah Al Kufi, Abu Usamah Hammad Bin Usamahal Kufi, Ismail Bin Athiyah Al Bashry Dan Abdul Wahhab Bin Abdul Majid Al Bashri.
  1. Murid-murid Imam Syafii
Murid-murid Imam Syafii sangat banyak, diantaranya;
1.    Di Makkah; Abu Bakar Al Humaidi, Ibrahim Bin Muhammad Al Abbas, Abu Bakar Muhammad Bin Idris Dan Musa Bin Abi Al Jarrud.
2.    Di Baghdad; Al Hasan Al Shabah Al Za’farani, Al Husain Bin Ali Al Bashri,
3.    Di Mesir; Harmalah Bin Yahya, Yusuf Bin Yahya Al Buwaili, Ismail Bin Yahya Al Muzani, Muhammad Bin Abdullah Bin Abdul Hakam Dan Ar Rabi’ Bin Sulaiman Al Jiizi.
4.    Murid Imam Syafii yang paling brilian  adalah Imam Ahmad Bin Hanbal
Imam Syafii tinggal dimakkah selama 9 tahun, beliau mampu mendalami pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan al quran, sunnah, ijtihad, dasar pengambilan hukum, serta qawaid al kulliyah dan kaidah umum fikih.
Pada tahun 195 H, ia kembali dari makkah lalu menuju baghdad. Kemudian imam syafii mengarang kitab “ar risalah” yang menjadi dasar ilmu ushul fikih.Dan imam syafii kembali meneruskan mengarang kitab ar risalah setelah pergi kemesir pada tahun 200 H.
Beliau tinggal dimesir selama 4 tahun lebih dan telah mengarang beberapa kitab. Beliau meletakkan madzhabnya yang baru (qaul al jadid) yang berlaku dimesir karena adanya kondisi dan adat disana serta mengarang kitab Al Umm.
  1. Fikih Syafii
Masa Imam Syafii merupakan masa cemerlangnya fikih dalam sejarah hukum islam hingga beliau dijuluki sebagai “peletak dasar ushul fikih”. Imam Syafii berkata, “Bumi mana yang mengucilkanku, langit yang meneduhiku, jika ada hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah saw dan aku tidak mengatakan ya dengan menundukkan kepala dan kedua mata? Beliau berkata, “Apapun yang aku katakan atau aku jadikan dasar berbeda dengan apa yang bersumber dari rasulullah, apa yang rasulullah sabdakan adalah itu pendapatku.” Beliau telah menghafal kitab al muwattha’ dalam waktu 9 hari.
Karakteristik fikih dan pengetahuan syafii yang menonjol ialah bahwa beliau telah meletakkan kaidah-kaidah ilmu ushul fikih. Karena itu, Fakhruddin Ar Razi berkata, “Saya tahu bahwa Imam Syafii identik dengan ilmu ushul fikih. Sebagaimana Aristoteles identik dengan ilmu logika dan Khalil Bin Ahmad identik dengan ilmu arrudh (ilmu tentang timbangan syair).
  1. Kitab-kitab Imam Syafii
Imam Syafii banyak mengarang kitab. Diceritakan beliau telah mengarang 113 kitab dalam bidang fikih, tafsir, ushul fikih, sastra dll. Yakut menyebutkan dalam kitabnya “Mu’jam Al Udaba” Juz 17, puluhan kitab Imam Syafii. Yang dimaksud adalah beberapa bab tentang masalah fikih. Diantara kitabnya yang membahas tentang ushul fikih adalah ar risalah. Kitab ini dari permintaan dari Abdurrahman Bin Mahdi tokoh hadits pada masanya.
Al Muzani berkata, “saya telah membaca kitab Ar Risalah sebanyak 500 kali.” Katanya juga, saya mendalami kitab ar risalah selama 50 tahun setiap yang aku pelajari selama itu selalu memberikan pelajaran baru yang belum aku ketahui.
Diantara kitabnya yang terkenal adalah Al Umm. Ketika beliau di Irak beliau juga mengarang kitab Al Qadim yang bernama Al Hujjah. Ini diceritakan oleh 4 ulama besar yaitu; Imam Ahmad Bin Hanbal, Ibnu Tsaur, Al Za’farani Dan Al Karabisi.
Kitab Imam Syafii yang lain adalah Al Washaya Al Kabirah, Ikhtilaf Ahli Itak, Wasyiyah As Syafii, Jami’ul Ilmi, Ibthalu Istihsan, Jami’ul Muzani Al Kabir, Jamiul Muzani Ash Shaghir, L Amali, Mukhtashar Ar Rabi’ Wal Buwaity, Al Imla’ dan sebagainya. Sebagian kitab yang lain beliau mendiktikan kepada orang lain.
  1. Nasehat Imam Syafii
1.    Belajarlah anda sebelum memegang jabatan, karena jika sudah memegang jabatan maka tak ada lagi kesempatan untuk belajar.
2.    Ilmu utu lebih utama dari pada shalat sunnah
3.    Persaudaraan sejati adalah yang menerima kekurangan saudaranya, menutupi kelemahannya dan memaafkan kesalahannya.
4.    Siapa yang ingin menggapai dunia maka gapailah dengan ilmu, siapa yang ingin menggapai akhirat maka gapailah juga dengan ilmu
5.    Belumlah lengkap, jika seseorang mencari ilmu tidak mengalami kefakiran. Sungguh saya sendiri susah mencari kertas.
6.    Kelemahan ulama adalah kurang berusaha. Kelemahan orang bodoh adalah tidak mau bersusah payah.
7.    Kewibawaan seseorang terletak pada kesungguhannya
  1. Imam Syafii Dan Bahasa Arab
Bahasa tempat tinggal dan masanya immam syafii adalah arab. Beliau keturunan arab qurays, bahasanya sangat fasih sejak pertumbuhannya menjadi dewasa. Beliau terus sibuk mempelajari bahasa arab selama 20 tahun, sehingga menjadi imam yang fasih bahasa arab. Ibnu hisyam, imam nahwu dimesir pada masanya memandang imam syafii sebagai hujjah (referensi) dalam bahasa dan nahwu. Begitu juga abu ubaid, ayub bin suwaid dan abu utsman al muzini. Ibnu hisyam pernah meragukan imam syafii dalam hal ini, tapi kemudian menyelidikinya dan mengakuinya.
  1. Syair-syair Imam Syafii
Imam Syafii adalah penyair yang ungkapan-ungkapan syairnya sangat bagus, walaupun beliau tidak mencurahkan perhatian dan mendalaminya. Sebab beliau disibukkan oleh kajian fikih dan pengetahuan yang lain. Al mubarrid berkata, “Imam syafii adalah penyair dan sastrawan yang paling bagus dan terkenal bacaannya. Diantara syairnya adalah:
Ketika hatiku keras dan madzhab (jalan-jalan) ku terus sempit
Aku jadikan harapan maafMu sebagai penyerahan
Dosa-dosaku amatlah besar, tetapi jika aku bandingkan dengan maafMu, ya Tuhanku kemaafanMulah yang lebih besar
Engkau zat maha pengampun yang selalu memaafkan
Engkau maha mulia mengampuni dengan rahmat dan kemulianMu
Jika engkau tidak izinkan, iblis tidak akan mampu menggada hamba
Bagaimanakah hambaMu yang suci bernama adam dapat tergoda?
  1. Pandangan Politik Imam Syafii
Imam Syafii memandang bahwa imamah adalah suatu kelaziman. Ini berlaku pada suku qurays. Didalam kitabnya al umm beliau banyak meriwayatkan beberapa hadits tentang kemuliaan/keutamaan suku qurays. Beliau berpendapat bahwa khalifah itu harus lewat baiat(pernyataan). Kecuasli dala keadaan dharurat, maka boleh tanpa baiat. Jika dengan kekuatanya seseorang mampu mengalahkan rakyat sepat (setuju) maka imamh diperbolehkan (dianggap sah).
  1. Komentar Ulama Salaf Terhadap Imam Syafii
1.    Abu Bakir Al Humaidi berkata, “Imam Syafii adalah pemimpin ahli fikih”.
2.    Ahmad Bin Hanbal, “Imam Syafii adalah filusuf dalam 4 hal; bahasa, perbedaan manusia, spiritual, dan fikih.”
3.    Sufyan Atsaury berkata, “Imam Syafii adalah paling utama dizamannya.”
4.    Yahya Bin Said Al Qatthan berkata, “Saya tak pernah melihat orang yang lebih pandai dan ahli dalam fikih selain dia.”
5.    Ibnu Uyainah ketika ditanya tentang tafsir dan mintai fatwanya, maka ia berkata, “Kalian tanyakan kepada Imam Syafii.”
  1. Kritikan Imam Syafii
Seorang yang mulia tidak luput dari kritikan, disamping juga yang banyak memujinya. Begitu juga imam syafii tak lepas dari keitika dari para peneliti. Seperti, sebagian mereka mengatakan bahwa imam syafii bukanlah mujaddid karena dia tidak bisa mengeliminasi fanatisme yang terjadi pada masanya. Ia hanyalah membatasi imamah pada suku qurays, dia juga berfatwa bahwa imamh juga bisa berdiri tanpa baiat dalam keadaan  dharurat.
  1. Kepribadian Imam Syafii
Imam Syafii sangat rupawan, tinggi badannya, panjang lehernya, kulit sawo matang, merdu suaranya dan bagus penyampaiannya. Orang-orang menangis dengan bacaan al qurannya. Sederhana dalam pakaiannya, memakai cincin dijari kirinya yang bertuliskan “cukuplah Allah percaya pada Muhammad bin idris”. Beliau mengerti tentang kedokteran dan mahir dalam memanah.
Beliau cepat berkonsentrasi, kuat ingatan, tajam pikiran, luas akalnya. Basyir al murisy berkata, “Orang ini akalnya setengah dari akal penduduk dunia”. Beliau berpaling dari mendalami masalah-masalah kulliyah (umum) lebih besar daripada masalah-masalah juziyah (parsial).
  1. Kedermawanan Imam Syafii
Beliau datang ke shan’a menuju mekkah dengan membawa 10.000 dinar. Maka ia tidak menyisakan sebelum membagi-bagikan semuanya. Pernah terjadi ketika beliau dimesir mendapatkan beberapa pakaian dan perhiasan, beliau membagi-bagikan kepada penduduk setempat.
Imam syafii sangat tekun beribadah dan tahajjud dan cukuplah menjadi bukti bahwa kita mengetahui beliau membagi malamnya dengan 3 bagian. Sepertiga untuk menulis, sepertiga untuk shalat dan tahajjud dan yang sepertiganya lagi untuk tidur.
  1. Sakit Dan Wafatnya Imam Syafii
Yakut menyebutkan dalam kitabnya mu’jam al udaba, bahwa sebab imam syafii sakit diantaranya adalah ketika murid imam malik bin anas yaitu fityan sedang berdebat dengan imam syafii. Dalam perdebatan itu imam syafii menang. Fityan lalu mencaci maki imam syafii.
Hal ini didengar oleh gubernur mesir (as sirri bin al hakam al balkhi). Ia memerintahkan untuk memukuli fityan dan mencelanya. Namun sebagian orang bodoh fanatik terhadap fityan, lalu mereka menghadiri majlis imam syafii dan kemudian memukulinya hingga beliau sakit dan mengakibatkan beliau wafat. Sebab lain adalah imam syafii menderita sakit wasir yang berulang kali dan mengakibatkan seringnya keluar darah sehingga beliau meninggal dunia.
Beliau wafat dimesir pada kamis malam setelah shalat maghrib diakhir bulan rajab tahun 204 H. beliau berumur 54 tahun dan beliau wafat disamping abdullah bin al hakam, seperti yang pernah beliau wasiatkan. Beliau dimakamkan pada hari jumat.

Friday, November 18, 2011

APA SAJA YANG BOLEH DIKERJAKAN WANITA? Dr. Yusuf Qardhawi


APA SAJA YANG BOLEH DIKERJAKAN WANITA?    Dr. Yusuf Qardhawi
 
PERTANYAAN
 
Bagaimana hukum wanita bekeria  menurut  syara'?  Maksudnya:
bekerja  di  luar  rumah seperti laki-laki. Apakah dia boleh
bekerja dan ikut  andil  dalam  produksi,  pembangunan,  dan
kegiatan  kemasyarakatan?  Ataukah  dia  harus terus-menerus
menjadi tawanan dalam rumah, tidak boleh melakukan aktivitas
apa  pun?  Sementara kami sering mendengar bahwa agama Islam
memuliakan  wanita  dan   memberikan   hak-hak   kemanusiaan
kepadanya   jauh   beberapa   abad   sebelum   bangsa  Barat
mengenalnya. Apakah aktivitas  yang  ia  lakukan  itu  tidak
dapat  dianggap  sebagai  haknya  yang akan menjernihkan air
mukanya, sekaligus dapat menjaga  kehormatannya  agar  tidak
menjadi  barang  dagangan  yang  diperjualbelikan  seenaknya
ketika dibutuhkan atau dikurbankan ketika darurat?
 
Mengapa wanita  (muslimah)  tidak  boleh  terjun  ke  kancah
kehidupan  sebagaimana  yang  dilakukan wanita-wanita Barat,
untuk menjernihkan kepribadiannya dan memperoleh hak-haknya,
agar  dapat  mengurus  dirinya sendiri, dan ikut andil dalam
memajukan masyarakat?
 
Kami ingin mengetahui batas-batas syariah terhadap aktivitas
yang  diperbolehkan bagi wanita muslimah, yang bekerja untuk
dunianya tanpa  merugikan  agamanya,  lepas  dari  kekolotan
orang-orang  ekstrem  yang  tidak  menghendaki  kaum  wanita
belajar dan bekerja  serta  keluar  rumah  walau  ke  masjid
sekalipun.  Juga jauh dari orang-orang yang menghendaki agar
wanita muslimah lepas  bebas  dari  segala  ikatan  sehingga
menjadi barang murahan di pasar-pasar.
 
Kami  ingin  mengetahui  hukum  syara'  yang  benar mengenai
masalah  ini  dengan  tidak   melebih-lebihkan   dan   tidak
mengurang-ngurangkan.
 
JAWABAN
 
Wanita  adalah  manusia  juga  sebagaimana laki-laki. Wanita
merupakan bagian  dari  laki-laki  dan  laki-laki  merupakan
bagian dari wanita, sebagaimana dikatakan Al-Qur'an:
 
"...  sebagian  kamu  adalah turunan dari sebagian yang lain
..." (Ali Imran: 195}
 
Manusia merupakan  makhluk  hidup  yang  diantara  tabiatnya
ialah berpikir dan bekerja (melakukan aktivitas). Jika tidak
demikian, maka bukanlah dia manusia.
 
Sesungguhnya Allah Ta'ala  menjadikan  manusia  agar  mereka
beramal, bahkan Dia tidak menciptakan mereka melainkan untuk
menguji siapa diantara mereka yang  paling  baik  amalannya.
Oleh   karena   itu,   wanita  diberi  tugas  untuk  beramal
sebagaimana laki-laki - dan  dengan  amal  yang  lebih  baik
secara  khusus  - untuk memperoleh pahala dari Allah Azza wa
Jalla sebagaimana laki-laki. Allah SWT berfirman:
 
"Maka  Tuhan  mereka  memperkenankan  permohonannya  (dengan
berfirman),  'Sesungguhnya  Aku  tidak  menyia-nyiakan  amal
orang-orang  yang  beramal  diantara  kamu,  baik  laki-laki
maupun perempuan...'" (Ali Imran: 195)
 
Siapa  pun yang beramal baik, mereka akan mendapatkan pahala
di akhirat dan balasan yang baik di dunia:
 
"Barangsiapa yang mengeryakan  amal  saleh,  baik  laki-laki
maupun  perempuan  dalam  keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan  Kami  berikan  kepadanya  kehidupan  yang   baik   dan
sesungguhnya  akan  Kami  beri  balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(an-Nahl: 97}
 
Selain  itu,  wanita  -  sebagaimana  biasa dikatakan - juga
merupakan separo dari masyarakat manusia,  dan  Islam  tidak
pernah   tergambarkan   akan   mengabaikan   separo  anggota
masyarakatnya serta menetapkannya beku  dan  lumpuh,  lantas
dirampas kehidupannya, dirusak kebaikannya, dan tidak diberi
sesuatu pun.
 
Hanya saja tugas wanita yang pertama dan  utama  yang  tidak
diperselisihkan  lagi ialah mendidik generasi-generasi baru.
Mereka memang disiapkan oleh Allah  untuk  tugas  itu,  baik
secara  fisik  maupun mental, dan tugas yang agung ini tidak
boleh dilupakan atau  diabaikan  oleh  faktor  material  dan
kultural  apa  pun.  Sebab, tidak ada seorang pun yang dapat
menggantikan peran kaum wanita  dalam  tugas  besarnya  ini,
yang padanyalah bergantungnya masa depan umat, dan dengannya
pula terwujud kekayaan yang  paling  besar,  yaitu  kekayaan
yang berupa manusia (sumber daya manusia).
 
Semoga Allah memberi rahmat kepada penyair Sungai Nil, yaitu
Hafizh Ibrahim, ketika ia berkata:
 
   Ibu adalah madrasah, lembaga pendidikan
   Jika Anda mempersiapkannya dengan baik
   Maka Anda telah mempersiapkan bangsa yang baik
   pokok pangkalnya.
 
Diantara aktivitas wanita ialah memelihara  rumah  tangganya
membahagiakan  suaminya, dan membentuk keluarga bahagia yang
tenteram  damai,  penuh  cinta  dan  kasih  sayang.   Hingga
terkenal   dalam  peribahasa,  "Bagusnya  pelayanan  seorang
wanita  terhadap   suaminya   dinilai   sebagai   jihad   fi
sabilillah."
 
Namun  demikian,  tidak berarti bahwa wanita bekerja di luar
rumah itu diharamkan syara'. Karena tidak  ada  seorang  pun
yang  dapat  mengharamkan  sesuatu  tanpa adanya nash syara'
yang sahih periwayatannya dan  sharih  (jelas)  petunjuknya.
Selain  itu, pada dasarnya segala sesuatu dan semua tindakan
itu boleh sebagaimana yang sudah dimaklumi.
 
Berdasarkan prinsip ini,  maka  saya  katakan  bahwa  wanita
bekerja  atau  melakukan aktivitas dibolehkan (jaiz). Bahkan
kadang-kadang ia dituntut dengan tuntutan sunnah atau  wajib
apabila ia membutuhkannya. Misalnya, karena ia seorang janda
atau diceraikan suaminya, sedangkan  tidak  ada  orang  atau
keluarga  yang  menanggung  kebutuhan  ekonominya,  dan  dia
sendiri dapat melakukan suatu usaha untuk mencukupi  dirinya
dari minta-minta atau menunggu uluran tangan orang lain.
 
Selain  itu, kadang-kadang pihak keluarga membutuhkan wanita
untuk   bekerja,   seperti   membantu   suaminya,   mengasuh
anak-anaknya atau saudara-saudaranya yang masih kecil-kecil,
atau membantu ayahnya yang sudah tua - sebagaimana kisah dua
orang  putri  seorang  syekh  yang  sudah  lanjut  usia yang
menggembalakan  kambing  ayahnya,  seperti  dalam  Al-Qur'an
surat al-Qashash:
 
"...  Kedua  wanita itu menjawab, 'Kami tidak dapat meminumi
(ternak   kami)    sebelum    penggembala-penggembala    itu
memulangkan  (ternaknya),  sedangkan bapak kami adalah orang
tua yang telah lanjut umurnya.'" (al-Qashash: 23)
 
Diriwayatkan  pula  bahwa  Asma'  binti  Abu  Bakar  -  yang
mempunyai dua ikat pinggang - biasa membantu suaminya Zubair
bin Awwam dalam mengurus kudanya, menumbuk biji-bijian untuk
dimasak,   sehingga   ia  juga  sering  membawanya  di  atas
kepalanya dari kebun yang jauh dari Madinah.
 
Masyarakat  sendiri   kadang-kadang   memerlukan   pekerjaan
wanita,  seperti  dalam  mengobati  dan  merawat orang-orang
wanita, mengajar anak-anak putri,  dan  kegiatan  lain  yang
memerlukan  tenaga  khusus  wanita.  Maka  yang utama adalah
wanita  bermuamalah  dengan  sesama  wanita,  bukan   dengan
laki-laki.
 
Sedangkan  diterimanya  (diperkenankannya) laki-laki bekerja
pada sektor wanita dalam beberapa hal  adalah  karena  dalam
kondisi  darurat  yang  seyogianya  dibatasi  sesuai  dengan
kebutuhan, jangan dijadikan kaidah umum.
 
Apabila  kita  memperbolehkan  wanita  bekerja,  maka  wajib
diikat dengan beberapa syarat, yaitu:
 
1. Hendaklah pekerjaannya itu sendiri disyariatkan. Artinya,
   pekerjaan itu tidak haram atau bisa mendatangkan sesuatu
   yang haram, seperti wanita yang bekerja untuk melayani
   lelaki bujang, atau wanita menjadi sekretaris khusus bagi
   seorang direktur yang karena alasan kegiatan mereka sering
   berkhalwat (berduaan), atau menjadi penari yang merangsang
   nafsu hanya demi mengeruk keuntungan duniawi, atau bekerja
   di bar-bar untuk menghidangkan minum-minuman keras - padahal
   Rasulullah saw. telah melaknat orang yang menuangkannya,
   membawanya, dan menjualnya. Atau menjadi pramugari di kapal
   terbang dengan menghidangkan minum-minuman yang memabukkan,
   bepergian jauh tanpa disertai mahram, bermalam di negeri
   asing sendirian, atau melakukan aktivitas-aktivitas lain
   yang diharamkan oleh Islam, baik yang khusus untuk wanita
   maupun khusus untuk laki-laki, ataupun untuk keduanya.
   
2. Memenuhi adab wanita muslimah ketika keluar rumah, dalam
   berpakaian, berjalan, berbicara, dan melakukan gerak-gerik.
   
   "Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, 'Hendaklah
   mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
   janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
   (biasa) tampak daripadanya ...'" (an-Nur: 31 )
   
   "... dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
   perhiasan yang mereka sembunyikan ..." (an-Nur: 31 )
   
   "... Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
   berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan
   ucapkanlah perkataan yang baik" (al-Ahzab 32)
   
3. Janganlah pekerjaan atau tugasnya itu mengabaikan
   kewajibankewajiban lain yang tidak boleh diabaikan, seperti
   kewajiban terhadap suaminya atau anak-anaknya yang merupakan
   kewajiban pertama dan tugas utamanya.
 
Wabillahi aufiq.
 
Fatwa-fatwa Kontemporer
Dr. Yusuf Qardhawi
Gema Insani Press
Jln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 12740
Telp. (021) 7984391-7984392-7988593
Fax. (021) 7984388
ISBN 979-561-276-X

Thursday, November 17, 2011

Begin to Change (part 1)

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Bismillahirrohmaanirrohiim

Setelah beberapa saat melupakan blog, kini mencoba belajar menulis kembali..
"kehidupan", ya sekarang aku lagi belajar tentang kehidupan. Seperti halnya bumi yang berputar, planet yang berevolusi, rantai makanan yang membentuk siklus,, tumbuhan yang tumbuh, langit yang extra ekspresif, siang dan malam yang dipergulirkan. seperti itu pula lah kehidupan manusia, dari sejak dilahirkan hingga menginjak masa kanak-kanak, kemudian remaja, dewasa, trus berubah menjadi tua,, setiap lini waktu dan ruang gerak itu pula selalu saja dinamika terjadi, terkadang terasa begitu indah, terkadang justru terasa begitu sulit, terkadang biasa-biasa saja, terkadang merasa pas-pasan, ya dari kesemuanya, ada hal baik yang akan tersirat dan terjadi "itulah hikmah"..

manusia dilahirkan dengan kondisi terbaik. diberikan akal, dan modal panca indera yang begitu sempurna. oleh karena itu saya tidak setuju jika ada manusia yang menyebut dirinya bodoh atau orang lain bodoh.. tidak ada orang  bodoh, yang ada hanyalah orang MALAS. YA setiap manusia itu pintar! tinggal sejauhmana tingkat usahanya untuk menuntut ilmu, dan menjalankannya.

termasuk salah satunya saya "Vegata Asma". tumbuh menjadi anak yang super sederhana, yang tinggal dari TK sampe SMP sama kakek dan neneknya yang notabene cuma bisa CALISTUNG.. yang baru punya TIVI di rumah waktu SMP.. tapi Alhamdulillah Allah mengaruniakan ku kasih sayang yang ikhlas.. sehingga aku bisa menjadi anak yang berprestasi, walaupun emang ga begitu besar tapi lumayan laah....

Dari SD sampe SMA alhamdulillah Rangking nya berkisar 1-3, pernah satu kali dapet rangking 5 waktu SD kelas 4, dan satu kali rangking 6 waktu SMA kelas 1 semester 2

Prestasi yang pernah diraih:
- Peserta teladan lomba lukis/mewarnai gambar dan foto model tingkat nasional dalam rangka menyambut HUT ABRI, diselenggarakan oleh yayasan Anak-anak tercinta-Jakarta dan pusat museum ABRI SATRIA ANDALA- jakarta (18 November 1996)

- Juara 1 Putri MTQ tingkat TKA/TPA se-kecamatan Cilimus Kuningan  (6 oktober 2002)

- Juara 2 Putri dalam Lomba mengarang Bahasa Indonesiatingkat SD se-Kecamatan Cilimus, Kuningan (2001)

- Peserta lomba melukis tingkat SMP/sederajat se-Kabuaten Kuningan, diselenggarakan oleh dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan (2004)

- Peserta Lomba Cerdas Tangkas Matematika XIX tingkat SMP/Sederajat se-wilayah 3 Cirebon diselenggarakan oleh OSIS SMAN 2 Kuningan periode 2005/2006 (17-23 Desember 2005)

- Juara 2 Lomba Cerdas Tangkas Bahasa Inggris antar kelas, diselenggarakan oleh OSIS SMP Negeri 1 Cilimus- Kuningan dalam memperingati HARDIKNAS (10-15 mei, 2004)

- Peserta terbaik Bimbingan siswa berprestasi program ilmu pengetahuan alam (IPA) tahun ajaran 2007-2008, diselenggarakan oleh SMAN 1 Kramatwatu-Serang (4 Juni 2008)

- Juara 3 olympiade fisika tingkat kab Serang tahun pelajaran 2007-2008 diselenggarakan oleh Dinas pendidikan Kab. Serang (14 April 2008)

- Juara 2 Siswi SMA teladan Tingkat Kabupaten Serang tahun 2008 (15 Agustus 2008)

- Peserta Olimpiade Fisika Tingkat Provinsi Banten (Mei 2008)

- Peserta olympiade Matematika Nasional seleksi daerah Banten diadakan oleh IKAHIMATIKA Indonesia bekerja sama dengan HIMATIKA Untirta (18 Oktober 2008)

- Peserta lomba menulis surat kepada Bupati Serang diselenggarakan oleh PII, 2008

- Juara 2 Lomba resensi Buku diselenggarakan Oleh Perpustakaan Polman Astra, 2010

dll

sedikit, saya bukan mau bermaksud sombong,, ada kondisi dimana saya harus memulai sebuah perubahan dengan mengingat semua itu....agar bersemangat! karena saya adalah manusia berprestasi.... tapppppiiiiiii berprestasi aja belum baik, kalau belum bermanfaat,, saat ini saya sedang berada di titik terberat untuk mewujudkan suatu yang bernama "MANFAAT"....... (besambung......)

Kamis, 17 November 2011, at karawang