Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokaatuh

Wednesday, November 23, 2011

Rangkuman Bedah Buku Surat-Surat Cinta

Bismillah…
Hobby baca, setiap orang memiliki kadar masing-terhadap hobby yang satu ini, ada orang anti pati terhadap buku, ada pula yang sangat menggilai buku, sampai-sampai orang menjuluki “Si kutu Buku”. Namuun saya yakin baik yang tidak suka maupun yang gila buku, bila sudah di hadapkan dengan sebuah buku yang di dalamnya memuat sebuah kisah  seseorang yang di kagumi, minimal seseorang yang memiliki kelebihan atau pengalaman di bidang yang kita senanggi, pastilah dia akan merelakan waktu untuk membacanya..

sebagai contoh; seorang yang suka dengan ilmu fisika, dia akan sangat bersemangat ketika membaca kisah-kisah seorang Albert Einstein, setelah itu dia akan berusaha mengikuti pola hidup atau cara pandang seorang Einstain dengan harapan kelak ia kan bisa seperti sorang Einstein.

Mungkin dengan alasan diatas, Al-ustad Fariq gasim ‘Anuz mengarang menulis menulis sebuah buku “Surat-surat Cinta” yang berisikan SMS nasihat penyejuk iman yang beliau dapatkan dari teman-teman beliau. Beliau juga menceritakan profile singkat tentang sipemberi nasihat, dengan harapan kita sebagai pembaca dapat menggambil ibroh atau manfaat yang terkandung di dalamnya.
Na’am..

Pada Awal Bab, penulis menuliskan Nasihat yang di sampaikan oleh temannya yaitu Abu Arafat, salah satu nasihatnya yaitu hendaklah kita semua senantiasa menyambung tali silaturohmi kepada keluarga kita sekalipun keluarga kita sudah memiliki keluarga masing-masing, terutama bagi seorang laki-laki hendaknya senantiasa berkunjung kepada keluarga atau saudara perempuannya, karena boleh jadi saudara perempuanya mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh suaminya, dengan senantiasa menjaga silaturohmi di harapkan kekerasan yang menimpa saudari kita bisa di elakkan. Hal ini sudah beliau (abu Arafat) rasakan betul manfaatnya.
Nasihat kedua oleh abu Arafat ialah;

 “hendaknya kita senantiasa memudahkan urusan orang lain, niscaya Allah akan memudahkan urusan kita”.

Kemudian Abu Arafat menceritakan kisah kaka beradik yang tinggal di kota mekah, suatu saat kaka beradik itu pergi ke kota Riyadh. Ketika berda di Riyadh, sang kaka menyuruh adiknya untuk menukarkan uang 500 Real, sang adik menolak dengan alasan “Mana ada di Zaman sekarang ini ada orang yang mau menukar uang pecahan dengan uang sebesar itu, kalaulah ada itu kita harus membeli sesuatu terlebih dahulu”, namun tetap sang kaka meminta adiknya menukarkan uang tersebut.

Sang adikpun pergi menukarkan uang tersebut, lama sekali ia tidak kembali. Setelah kembali ternyata ia tidak berhasil menukarkan uang 500 Real tersebut.

Akhirnya sang kaka lah yang pergi menukarkan uang tersebut, tidak jauh dari tempat adiknya dan abu Arafat menunggu, Subhanallah baru menemui satu orang, sang kaka di sapa dengan lembut dan ia juga mau menukarkan uang 500 Real dengan uang ratusan dan puluhan real.

Sang kaka merenung atas kemudahan yang ia dapatkan dan kesusahan yang di dapatkan adiknya. Kemudian ia bertanya kepada adiknya,
“kalau di tokomu ada orang hendak menukarkan uang, apakah engkau layani”. Tanya sang kaka
“Tidak..!! karena aku juga butuh uang pecahan untuk kembalian”. Jawab adiknya
Maka sangkaka memberikan nasihat kepada adiknya tersebut.

“Barang siapa memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusannya, dan akan menolongnya”
*semoga kita bisa mengambil manfaatnya*

Kemudian, Ustadz gasim dalam bedah bukunya menceritakan besarnya rasa kepedulian dan amar ma’ruf nahi mungkar yang tumbuh di kalangan masyarakat arab. Metode yang mereka lakukanpun sangat unik dan hasilnya sangat luarbiasa.. banyak orang non muslim terutama dari Filipina yang mendapatkan Cahaya hidayah dari cara atau metode da’wah mereka.

Mereka (masyarakat arab) tidak segan membeli buku, VCD, Majalah dgn berbagai bahasa, indonesia, Arab, English, Filipin dll ketika di Tanya “buat apa itu semua”, mereka menjawab “Untuk hadiah”.
Pernah di dapati oleh Ustadz Gasim, suatu ketika ada seseorang mengendarai mobil sembari menyalakan music dengan kerasnya, ketika sampai di persimpangan lampu merah, pas kebetulan mobil yang di tumpangi oleh ustadz Gasim berhanti di sampingnya, mendengar music dengan kerasnya teman Ustadz gasim akhirnya membuka kaca mobil kemudian menyapa dengan lembutnya menanyakan kabar, kemudian menanyakan “apakah anda seorang muslim?”. Setelah mengetahui kalau dia adalah seorang muslim, maka di ambilnya VCD/MP3 Murotal dan berikanlah VCD tersebut dan berkata “ Saya ada hadia buat anda, semoga bermanfaat”. Kalau di cermati, sebanarnya maksud memberikan VCD tersebut merupakan teguran kepada pengendara mobil tersebut atas apa yang ia lakukan (menyalakan music), namun yang menarik adalah METODE yang di gunakannya, sangat LEBUT, SOPAN, dan SANTUN. Cara seperti ini ternyata sangat efektif.

Pengalaman yang lain pun di ceritakan oleh penulis, pernah suatu ketika beliau singgah di sebuah rumah makan bersama teman beliau, di dapatinya pelayan restoran tersebut adalah seorang tenaga kerja asal Negara asing, ketika sedang melayani, ditanyalah orang tersebut oleh teman si penulis, “anda berasal dari mana”.
“Filipina” jawab singkat pelayan tersebut, karena memang dia tidak lancar berbahasa Arab.
“Apakah anda Muslim”. Tanya teman ustadz gasim
“Tidak”. Jawab pelayan tersebut.
Setelah pelayan tersebut masuk kedalam, teman ustadz Gasim bergegas mengambil buku dan majalah islam berbahasa Filipina, kemudia menemui Manager Restoran tersebut, meminta izin untuk memberikan hadiah berupa buku dan majalah tersebut serta memberikan kartu namanya, Alhamdulillah pemilik/manager restoran tersebut mengizinkannya.
Ternyata setelah beberapa hari, dengan izin Allah Azzawajalla, pelayan dari Filipina tersebut menelfon teman ustdz gasim, ternyata dia berserta dua temannya tertarik dengan Islam dan ingin lebih tau tentang islam, akhirnya di pertemukanlah tiga orang dari Filipina tersebut dengan teman ustad Gasim di Islamic Center yang kebetulan Asli Filipina, dan Alhamdulillah dengan izin Allah ketiga pelayan restoran itu mendapatkan Hidayah Islam melalui teman ustadz gasim.

“Demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui perantara kamu maka (ganjarannya) lebih baik bagi kalian daripada kalian mendapatkan seekor onta merah“  (HR.Muslim).
*Onta merah adalah harta benda yang paling tinggi nilainya pada saat itu.
*Terkadang hal yang kecil sering kali kita remehkan dan kita selalu menginginkan yang instant, padahal da’wah tidaklah seperti itu, Da’wah memerlukan KESABARAN.. karena semuanya membutuhkan proses*

Kemudian Al Ustadz Gasim pada Bab selajutnya menulis kisah tentang seorang anak yang mungkin kita sudah mengenalnya lewat buku karya Ustadz gasim juga yang berjudul DAI CILIK, ya.. dia adalah Abdullah Al Farraj, seorang bocah berumur 14 tahun namun Subhanallah Allah memberikan banyak keistimewaan pada Abdullah, dia rajin Saum sunnah, sholat malam, dan aktif dalam lembaga da’wah di Jeddah. Bila kita melihat di sekitar kita, anak seusia dia sedang asik bermain dan jauh dari kegiatan Da’wah. Allah memberikan kelebihan kepada Abdullah tidak sertamerta turun dari langit sampai ke Abdullah, namun Allah memberikan kelebihan kelebihan kepda Abdullah memalui KEDUA ORANG TUANYA yang sholeh. Pada saat pertama kali Abdullah di titipkan pada lembaga Da’wah oleh ibunya, ia meminta kepada Ustadz Gasim untuk mendidiknya,
“ Saya minta tolong, berilah kegiatan apasaja yang bermanfaat, saya ingin dia kelak bermanfaat untuk Agamanya”
Subhanallah, itulah ungkapan yang mungkin cocok melihat kemuliaan ibunda Abdullah, pantaslah bila islam meletakkan kaum hawa sebagai tiang Negara, bukan karena kekuatan fisiknya, kecantikannya, hartanya, namun karena peran pentingnya dalam membentuk generasi-generasi Robbany yang cerdas, bermatabat, dan bertanggung jawab. salah satu yang diupayakan oleh kedua orang tua Abdullah yaitu menumbuhkan rasa empati kepada orang lain, salah satu trik/metode yang digunakan (mungkin bisa kita tiru kelak) yaitu menaruh KOTAK AMAL dirumahnya. Ketika di Tanya “untuk apa kotak ini?” mereka menjawab; “ini untuk keluarga kami yang nantinya akan kami berikan kepada yang berhak baik perorangan atau yayasan, setiap dari keluarga kami diwajibkan menyisihkan uang untuk dimasukkan di dalam kotak tersebut, kami berharap akan tumbuh pada jiwa-jiwa anak kami rasa empati terhadap orang lain”. ^_^ Subhanallah…
Dan terbukti….
Pernah suatu ketika saat ustadz gasim anuz berangkat umroh pada bulan romadhon dan kebetulan ia bertemu dengan Abdullah di masjidil Haram, selesai mereka sholat tarawih, Abdullah memandang seorang kakek yang sedang melihat orang lain meminum Air Zam-zam, pada saat itu masjid di penuhi jama’ah tarawih dan sulit bagi mereka untuk menembus desakan orang-orang yang sedang meminum Air zam-zam yang jaraknya sekitar 15 meter. Subhanallah Abdullah dengan cekatan menembus kerumunan orang-orang dan kemudian mengambil dua gelas Air Zam-zam yang kemudian ia berikan kepada ustadz gasim dan kake-kake yang berdiri tadi. Inilah bukti empati / rasa kepedulian terhadap orang lain yang di tanamkan pada diri Abdullah al-faraj, sekali lagi ini tidak datang dengan sendirinya, melaikan karena izin Allah melalui tangan-tangan kedua orang tuanya yang shaleh.
Diantara surat-surat cinta (SMS nasihat) yang sering dikirimkan oleh Abdullah kepada teman-temanya dan termasuk ustadz Gasim adalah;
Jika anda menginginkan surga,
konsistenlah dalam hal shalat.
Jika anda menginginkan kekayaan,
rutinlah beristighfar.
Jika anda menginginkan kewibawaan,
rajinlah Shalat malam.
Jika anda menginginkan hikmah,
banyaklah Diam.
Jika anda menginginkan kebahagiaan,
berpegang teguhlah kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
SMS semacam ini ringan, namun tak jarang memberikan manfaat yang besar bila Allah menghendaki. Diceritakan pula oleh Ustadz Gasim, pernah suatu ketika teman beliau (Abdullah Abu Husain) mengantarkan istri beliau kerumah sakit tengah malam, sembari menunggu istrinya ia memanfaatkan waktu luang tersebut untuk mengirimkan pesan-pesan nasihat kepada temannya, salah satu pesan yang ia kirim;
“Bagaimana bila sekarang malaikat maut datang untuk mencabut nyawa anda,
Dalam keadaan apa anda wafat?
Sudahkah anda siap menghadapi kematian yang datang tiba-tiba?”
Setelah salah satu teman Abu Husain menerima pesan tersebut dan membacanya, segera ia forward kepada teman-temannya, salah satu penerima SMS tersebut adalah seorang pemuda yang ia pada malam itu sedang menuju ke rumah seorang wanita untuk melakukan perzinaan (semoga Allah melindungi kita dari segala perbuatan keji), ketika hendak mengetuk pintu rumah wanita tersebut.. Subhanallah, SMS tersebut sampai padanya.. bergetarlah pemuda itu dan kemudian mengurungkan niatnya untuk berzina, pemuda tersebut akhirnya bertaubat dan mengucapkan terimakasih kepada teman Abu Husain dan menceritakan kejadian tadi, dan oleh teman Abu Husain di ceritakan kepda Abu Husai bahwasanya SMS yang ia kirimkan telah menyelamatkan seseorang dari perbuatan Zina.
^_^v… Semoga rangkuman ini bermanfaat khususnya buat ana pribadi..
Salah satu nasihat Al-Ustadz Gasim Anuz;
“Hendaklah dari kita semua memperhatika kesehatan dan Gizi ruhani kita, perbanyaklah Ilmu dan amal.. Janganlah terpedaya dengan nikmat Dunia, sesungguhnya harta yang bermanfaat adalah harta yang TELAH di pergunakan DIJALAN ALLAH, sedangkan harta yang masih ada di tangan kita belumlah tentu bermanfaat, boleh jadi ia digunakan untuk kebaikan boleh jadi pula di pergunakan untuk bermaksiat kepada Allah (Na’uzhubillahi min dhalik)”.

No comments:

Post a Comment