Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokaatuh

Sunday, November 27, 2011

Ibu

hidup ibarat berlayar, kita tidak tahu kapan nahkoda akan menyampaikan kita kepada pulau pengistirahatan sekaligus pulau perpisahan!

Beberapa bulan lalu tersiar kabar bahwa ibu dari teman ku sakit, di opnam di RS. sakit diabetes. Aku bersama teman-teman menjenguknya. wajah ibu itu memang terlihat pucat, tatapannya kosong, raganya kurus sekali.. aku sedih melihatnya, sekaligus ada perasaan syukur yang menyeruak, "bahwa ibuku kini masih sehat wal afiat, baik-baik saja".

Dihari-hari berikutnya informasi tentang sakitnya ibu dari temanku, semakin beredar. Selain diabetes kini ibunya mengidap ginjal. Parahnya satu hari sekali ibunya harus cuci darah. Sedang cuci darah membutuhkan biaya tak sedikit, lebih dari satu juta perhari, belum ditambah biaya obat yang lain. Mendengarnya aku sungguh merasa semakin iba, teman adalah saudara, jika teman sedih, kita pun harus merasakan kesedihannya dan berusaha menghiburnya. Aku tahu kesulitannya kini,..

"Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta mencintai, sayang menyayangi dan bantu membantu diantara sesamanya laksana sebuah jasad. Apabila salah satu bagiannya sakit, yang lain tiada bisa tidur dimalam hari, dan menggigil demam" (Hadist Riwayat Muslim, dari An Nu'mah Ibn Basyir)

Kemarin sabtu (26 November 2011, pukul 4:50 pm) hp ku berdering, ada sms masuk. Ternyata kabar dari salah seorang teman yang menginfokan bahwa ibu dari temanku yang sakit itu telah meninggal dunia. "Innalillahi wainna ilaihi roojiuun".. saat itu aku sedang berada di rumah. pulang mendadak hari sabtu pagi setelah Jumat malam merasakan rindu yang sangat kepada ibuku.. Aku jadi mengerti kenapa malam sabtu kemrin aku begitu ingin sekali pulang.. membaca kabar tersebut badanku terasa bergetar, ibu dari temanku yang aku jenguk beberapa bulan lalu telah tiada, ibu yang usianya sama dengan ibuku. "ya Allah terimalah semua amal kebaikannya didunia.. "

Dua hari kemarin, saat berlibur dirumah, walaupun wajah terlihat berseri-seri, bersenda gurau dengan adikku, tapi sesugguhnya hatiku sangat bersyukur sekali karena pada hari ini dan hingga saat ini aku masih bisa merasakan indahnya memiliki keluarga lengkap, dan masih bisa merasakan kasih sayang seorang ibu.. aku berjanji akan membahagiakan ibuku fiddunya wal akhiroh.. dengan menjadi anak yang sholihah. aku sangat kagum dengan setiap ibu, dan sangat geram jika mendengar ada ibu yang disakiti oleh anaknya!! sebegitu teganya melukai perasaan ibu yang begitu lembut penuh kasih sayang, yang sudah susah payah merawat... hmm semoga Allah memberikan rahmat dahn hidayah-Nya kepada setiap seorang muslim yang masih melawan/menyakiti hati orang tuanya, khususnya ibu saat ini.

hingga waktu perpisahan itu tiba (kembali lagi ke pelataran juang).. "berat rasanya meninggalkanmu ibu, air sudah menggenang di mataku, namun aku tahan supaya tidak tumpah dihadapan ibu...

"ya Allah lindungilah ibuku dan ayahku.. sayangilah mereka seperti mereka menyayangi dan mengasihiku sewaktu aku kecil, berikan mereka hidayah dan taufik-Mu, untuk mengarungi bahtera kehidupan ini dengan tegar"...




(Vegata Asma. Karawang, 28 November 2011, 4:45 am)

No comments:

Post a Comment